Kamis, 23 Mei 2013

SINDROM HELLP



SINDROM HELLP
       I.            Definisi
Merupakan sindrom saat kehamilan yang meliputi hipertensi disertai hemolisis, peningkatan enzim hati, dan trombosit rendah.

    II.            Etiologi
Vasopasme arteriolar dianggap faktor dasar penyebab sindrom ini. Terbentuknya lesi pada lapisan endothelial dari pembuluh darah kecil sebagai akibat vasopasme. Trombosit menyatu pada sisi lesi. Sel-sel darah merah dipaksa melewati struktur yang menyerupai saringan karena peningkatan tekanan, mengkaibatkan sel darah merah pecah dan hiperbilirubinemia. Trombositopenia terjadi akibat trombosit yang dighunakan saat mikrosirkulasi.

 III.            Gambaran Klinis
A.    Vasopasme arteriolar
1.      Penurunan aliran darah serebral
a.       Sakit kepala
b.      Skotoma
2.      Hipertensi
3.      Penurunan aliran darah uterus
a.       Retardasi pertumbuhan janin intrauterus (intrauterine fetal growth retardation, IUFGR)
4.      Hipoksia janin intrapartum
5.      Kematian janin
B.     Kerusakan endotel
1.      Anemia hemolitik mikroangiopati
a.       Trombosit yang hancur
b.      trombositopenia
2.      penghancuran sel darah merah
a.       penurunan hematokrit
b.      hiperbilirubinemia
3.      kerusakan glomerulus
a.       proteinuria
b.      oliguraia: peningkatan nitrogen urea darah (blood urea nitrogen, BUN) dan kreatinin
4.      kongesti Hepar
a.       nyeri kuadran atas kanan
b.      peningkatan serum glutamic-oxaloacetic transaminase (SGOT), penurunan serum glutamjic-pyruvic transminase (SGPT)
c.       penurunan glukosa darah
C.     insidens: Terjadi pada 4-12% pasien preeklamsia berat dan/atau eklamsia dan disertai temuan kondisi ibu dan janin yang buruk.
D.    Kejadian: awitan cepat sering terjadi setelah 28 minggu kehamilan.
E.     Tanda dan gejala
1.      Hipertensi
2.      Edema
3.      Proteinuria
4.      Keletihan
5.      Mual, muntah, atau keduanya
6.      Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas
F.      Uji laboratorium
1.      Hitung darah lengkap disertai hitung trombosit. Terjadi penurunan hematokrit dan trombositopenia.
2.      SMAC-20, nilai laboratorium akan menunjukkan hiperbilirubinemia, pningkatan SGOT, peningkatan BUN dan kreatinin, dan penurunan kadar glukosa darah.
3.      Urine dip dan specimen kateter akan menunjukkan proteinuria, urine 24 jam akan menunjukkan protein yang berlebihan.
G.    Penatalaksanaan
1.      Rujuk ke dokter
2.      Pendekatan konservatif dikontraindikasikan pada pasien HELLP; pasien harus segera melahirkan untuk mencegah potensi komplikasi pada ibu yang tidak dapat disembuhkan atau kematian janin.

REFERENSI :

Morgan Geri. 2009. Obstetri dan Ginekologi : Panduan Praktik. EGC. Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...