SINDROM HELLP
I.
Definisi
Merupakan sindrom saat kehamilan yang meliputi
hipertensi disertai hemolisis, peningkatan enzim hati, dan trombosit rendah.
II.
Etiologi
Vasopasme arteriolar dianggap faktor dasar penyebab
sindrom ini. Terbentuknya lesi pada lapisan endothelial dari pembuluh darah
kecil sebagai akibat vasopasme. Trombosit menyatu pada sisi lesi. Sel-sel darah
merah dipaksa melewati struktur yang menyerupai saringan karena peningkatan
tekanan, mengkaibatkan sel darah merah pecah dan hiperbilirubinemia. Trombositopenia
terjadi akibat trombosit yang dighunakan saat mikrosirkulasi.
III.
Gambaran Klinis
A.
Vasopasme arteriolar
1.
Penurunan aliran
darah serebral
a.
Sakit kepala
b.
Skotoma
2.
Hipertensi
3.
Penurunan aliran
darah uterus
a.
Retardasi pertumbuhan
janin intrauterus (intrauterine fetal
growth retardation, IUFGR)
4.
Hipoksia janin
intrapartum
5.
Kematian janin
B.
Kerusakan endotel
1.
Anemia hemolitik
mikroangiopati
a.
Trombosit yang
hancur
b.
trombositopenia
2.
penghancuran sel
darah merah
a.
penurunan
hematokrit
b.
hiperbilirubinemia
3.
kerusakan
glomerulus
a.
proteinuria
b.
oliguraia:
peningkatan nitrogen urea darah (blood
urea nitrogen, BUN) dan kreatinin
4.
kongesti Hepar
a.
nyeri kuadran
atas kanan
b.
peningkatan serum glutamic-oxaloacetic transaminase
(SGOT), penurunan serum glutamjic-pyruvic
transminase (SGPT)
c.
penurunan
glukosa darah
C.
insidens:
Terjadi pada 4-12% pasien preeklamsia berat dan/atau eklamsia dan disertai
temuan kondisi ibu dan janin yang buruk.
D.
Kejadian: awitan
cepat sering terjadi setelah 28 minggu kehamilan.
E.
Tanda dan gejala
1.
Hipertensi
2.
Edema
3.
Proteinuria
4.
Keletihan
5.
Mual, muntah,
atau keduanya
6.
Nyeri epigastrium
atau kuadran kanan atas
F.
Uji laboratorium
1.
Hitung darah
lengkap disertai hitung trombosit. Terjadi penurunan hematokrit dan
trombositopenia.
2.
SMAC-20, nilai
laboratorium akan menunjukkan hiperbilirubinemia, pningkatan SGOT, peningkatan
BUN dan kreatinin, dan penurunan kadar glukosa darah.
3.
Urine dip
dan specimen kateter akan menunjukkan proteinuria, urine 24 jam akan
menunjukkan protein yang berlebihan.
G.
Penatalaksanaan
1.
Rujuk ke dokter
2.
Pendekatan konservatif
dikontraindikasikan pada pasien HELLP; pasien harus segera melahirkan untuk
mencegah potensi komplikasi pada ibu yang tidak dapat disembuhkan atau kematian
janin.
REFERENSI :
Morgan
Geri. 2009. Obstetri dan Ginekologi :
Panduan Praktik. EGC. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar