KEMANDULAN ATAU INFERTILITAS
Kemandulan atau infertilitas adalah
suatu istilah yang digunakan oleh pasangan suami istri yang sulit atau tidak
mempunyai keturunan. Tolok ukurnya dilihat selama satu tahun masa perkawinan
jika pasangan tersebut belum uga memperoleh keturunan padahal melakukan
hubungan intim secara teratur. Pada dasarnya, kemandulan terjadi akibat
terganggunya sistem reproduksi manusia sehingga menyebabkan terhambatnya proses
pembuahan atau kehamilan.
Secara umum ada dua jenis
kemandulan:
1.
Kemandulan atau
infertilisasi permanen, menyebabkan pasangan suami istri sama sekali tidak akan
pernah memperoleh keturunan.
2.
Kemandulan atau
infertilisasi sekunder pasangan suami istri tersebut perna mempunyai anak,
tetapi sulit untuk mempunyai anak berikutnya karena adanya gangguan kesehatan
sehingga menyebabkan mereka menjadi infertil (mandul).
Sebagian orang
mungkin saja tidak subur selama bertahun-tahun masa produktif mereka.
Kemungkinan hamil pada seorang wanita bisa saja hanya sekitar satu persen. Pembuahan
dan kehamilan adalah suatu proses yang rumit dan sangat tergantung pada
beberapa faktor, sebagai berikut:
1.
Tingkat produksi
sperma sehat yang dihasilkan pria.
2.
Tingkat
kesehatan sel telur yang dihasilkan wanita.
3.
Terhalangnya
saluran tuba fallopii yang menyebabkan sperma tidak mampu mencapai sel telur.
4.
Tingkat kemampuan
sperma dalam membuahi sel telur ketika mereka bertemu.
5.
Tingkat
kemampuan ovum untuk bisa tumbuh pada uterus.
6.
Mutu dari embrio
itu sendiri.
Dengan kata lain, proses kehamilan
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jika salah satu faktor tidak
terpenuhi, maka kehamilan pun sulit didapatkan.
A.
Penyebab Kemandulan
Kemandulan dapat
menimpa pria maupun wanita. Banyak faktor fisik dan non-fisik yang
memengaruhinya. Namun, ada tiga faktor utama penyebab kemandulan, yaitu dari
sisi pria, wanita, atau faktor lainnya yang sulit untuk diungkapkan. Namun,
faktor fisik merupakan penyebab utama kemandulan bila dibandingkan dengan
faktor lainnya.
1.
Penyebab
Kemandulan pada Pria
Kemandulan pada pria
umumnya disebabkan oleh faktor berikut ini:
·
Gangguan pada
testis, menyebabkan produksi sperma kurang atau dibawah standar.
·
Mutu sperma yang
dihasilkan dari segi bentuk, ukuran, dan kemampuannya di bawah standar sehingga
tidak mampu membuahi sel telur.
Sebagian dari pria, kemandulan disebabkan oleh
faktor keturunan yang dibawa sejak lahir, tetapi hal tersebut bisa saja timbul
setelah dewasa. Kemandulan yang bukan akibat dari faktor keturunan dapat
disebabkan oleh kebiasaan dan gaya hidup yang buruk dari seoramg pria seperti
berikut ini:
·
Minuman
beralkohol dan bersoda
·
Merokok
·
Narkoba
·
Pengaruh radiasi
mesin X-Ray atau kemoterapi pengobatan kanker
·
Pemakaian celana
dalam ketat yang menyebabkan kenaikan temperatur pada testis dan mengurangi
jumlah sperma.
·
Stress, mengurangi
jumlah sperma.
·
Faktor usia dan
masala kesehatan lain yang tidak bisa diungkapkan.
2.
Penyebab
Kemandulan pada Wanita
Umumnya penyebab kemandulan pada wanita adalah
masalah ovulasi. Apabila ovulasi tidak terjadi maka tidak akan ada sel telur
yang dibuahi. Salah satu tanda wanita yang mengalami gangguan ovulasi adalah
menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali. Gangguan lain yang
bisa menyebabkan kemandulan pada wanita adalah tertutupnya saluran tuba
fallopii karena infeksi endometriosis atau operasi pengangkatan kehamilan
ektopik, gangguan rahim, serta adanya mioma uteri.
Selain itu, ada penyebab lain yang menyababkan
peningkatan risiko kemandulan pada wanita antara lain sebagai berikut:
·
Umur
·
Stress
·
Kurang gizi
·
Kegemukan atau
kekurusan
·
Merokok
·
Minuman
beralkohol
·
Penyakit seksual
·
Gangguan
keseimbangan hormone
Saat ini banyak ditemui wanita yang menunda
kehamilan sampai usia tiga puluh tahun, disebabkan oleh berbagai alas an.
Padalah kemampuan bisa hamil pada usia ini terus menurun, yaitu hanya sekitar
dua puluh persen. Umur sangat memengarui dan mempunyai peran penting pada
sistem reproduksi seorang wanita.
Sebaiknya seorang wanita tidak menunda kehamilan dan
merencanakan pada usia terbaik, yairu usia 20 – 35 tahun. Apabila melebihi usia
tersebut meningkatkan risiko berbagai gangguan kehamilan atau mungkin saja
tidak bisa hamil. Peningkatan usia pada wanita akan menyebabkan penurunan
kemampuan untuk hamil yang disebabkan oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
·
Penurunan
kemampuan indung telur untuk melepaskan sel telur.
·
Penurunan
kualitas dan kesehatan sel telur.
·
Adanya penyakit
lain seperti diabetes mellitus.
·
Peningkatan
risiko keguguran.
Apabila seorang wanita mengalami infertilitas, baik
yang berusia dibawah atau di atas 30 tahun dan mengalami rasa nyeri luar biasa
saat menstruasi, penyakit radang pinggul, serta keguguran lebih dari sekali,
lakukan konsultasi dengan dokter atau lakukan pemeriksaan secara medis.
Diharapkan dokter bisa membantu dan memberikan pelayanan optimal dalam mempersiapkan
kehamilan atau sebaliknya menyarankan agar tidak melanjutkan rencana untuk
hamil.
Pemeriksaan tentang kesuburan sebaiknya dilakukan
bersama dengan suami. Karena ketidaksuburan bisa saja terjadi dari suami anda.
Diharapkan kedua belah pihak saling terbuka dan bisa menerima segala
kemungkinan yang terjadi dengan lapang dada dan bijaksana agar tidak saling
menyalahkan satu dengan yang lainnya. Semua itu sudah merupakan kesatuan dan
keputusan Yang Maha Kuasa.
Apapun keputusan yang diberikan oleh dokter ahli,
itu demi kebaikan kehidupan anda dan jangan dianggap sebagai azab ataupun
siksaan. Hidup harus tetap berlanjut dan anda harus tetap bisa bahagia dengan
mengadopsi seorang atau beberapa orang anak. Selain untuk beramal, juga untuk
meningkatkan keharmonisan keluarga anda. Apapun yang kita miliki sekarang ini
tidak akan pernah dibawa mati. Demikian juga anak dan harta yang kita miliki.
Namun, semua kebaikan yang anda lakukan justru yang bisa menyelamatkan anda
kelak dihadapan Yang Maha Kuasa.
B.
Cara Mengetahui Kemandulan
Kemandulan
belum bisa diketahui hanya berdasarkan hasil konsultasi awal dengan dokter.
Seseorang dikatakan mandul jika telah dilakukan tes kesuburan secara medis
dengan lengkap. Tes ini biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan dilanjutkan
dengan menanyakan riwayat kesehatan terdahulu. Jika dari hasil tes ditemukan
adanya masalah terkait dengan kesuburan, maka tes akan dilanjutkan atau akan
disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait.
Mencari
penyebab kemandulan adalah suatu proses yang panjang dan bertele-tele serta
memakan biaya yang besar. Bahkan bisa memakan waktu berbula-bulan hanya untuk
menyelesaikan semua pemeriksaan dan melakukan tes kesuburan. Seluruh kegiatan
pemeriksaan yang panjang tersebut membuat sebagian dari pasangan yang tidak
subur segan untuk melanjutkan usaha mereka hingga selesai.
1.
Tes Kesuburan
a.
Pada pria
Untuk mengetahui apakah
pria mengalami kemandulan atau tida, biasanyanya dilakukan tes sperma. Pada tes
ini akan dilihat jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma. Apabila diperlukan,
dokter juga akan melakukan tes hormon laki-laki.
b.
Pada wanita
Langkah pertama untuk
mengetahui ada tidaknya kemandulan pada wanita adalah dilakukan tes untuk
mengetahui terjadi atau tidaknya ovulasi setiap bulan. Ada beberapa cara untuk
melakukan tes ini, diantaranyanya pasien di suruh mencatat terjadinya ovulasi
di rumah dengan cara mengukur suhu basal tubuh ketika bangun tidur dan pagi
hari selama beberapa bulan.
Pasien juga bisa
mencatat kondisi dan gambaran lendir rahim (serviks) dalam beberapa bulan serta
mencatat gambaran siklus menstruasi yang terjadi. Semua informasi yang dicatat
oleh pasien tersebut akan dianalisis oleh dokter sehingga bisa diketahui ada
atau tidaknya masalah pada ovulasi.
Dokter juga dapat
melakukan tes darah dan USG ovarium untuk mengetahui terjadinya ovulasi pada
seorang wanita. Jika ternyata ovulasi berlangsung dengan normal maka diperlukan
tes lanjutan. Beberapa tes kesurburan lanjutan pada wanita sebagai berikut :
·
Histerosalpingografi
(HSG), pemeriksaan ini menggunakan rontgen untuk melihat fungsi saluran tuba.
Tes dimulai dengan memasukkan cairan khusus ke dalam rahim melalui vagina.
Cairan ini harus tampak pada foto rontgen. Dokter akan melihat apakah cairan ini
bergerak normal dari dalam rahim menuju tuba fallopii. Jika terdapat sumbatan,
maka pergerakan cairan akan terhenti pada sumbatan tersebut. Sumbatan inilah
yang akan menghalangi pergerakan sel telur di dalam tuba fallopii menuju rahim.
Sumbatan juga akan menghalangi sperma yang akan membuahi sel telur.
·
Laparoskopi,
pemeriksaan menggunakan alat yang disebut laparoskop guna melihat keadaan
bagian dalam rongga perut. Dokter akan membuat irisan kecil di kulit perut,
lalu memasukkan alat laparoskop. Dengan menggunakan laparoskop, dokter dapat
melihat kondisi ovarium, tuba fallopii, dan rahim. Apaka terjadi masalah fisik
yang disebabkan oleh suatu penyakit atau tidak. Dokter juga dapat menemukan
terjadinya endometriosis dengan alat ini.
C.
Mengatasi Kemandulan atau Infertilitas
Ada
beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi kemandulan, diantaranya
menggunakan obat penyubur, pembedahan, dan inseminasi buatan (bayi tabung).
Namun, pada situasi tertentu bisa juga dilakukan gabungan dari semua tindakan
yang merupakan gabungan dari semua tindakan di atas.
Umumnya
sepertiga dari pasangan yang mandul biasanya bisa memperoleh keturunan setelah
dilakukan pengobatan yang baik dan tepat. Pada umumnya dengan pemberian obat
penyubur dan pembedahan. Para dokter biasanya akan melakukan tindakan terhadap
pasien yang kurang subur berdasarkan pada:
·
Hasil tes
kesuburan.
·
Usia dari
pasangan mandul.
·
Kondisi
kesehatan pasangan secara umum.
·
Keinginan
pasien.
Pada pria mandul, dokter akan melakukan langkah
sebagai berikut:
·
Masalah seksual.
Jika pria mengalami ejakulasi dini, tahap awal biasanya dilakukan seorang
dokter adalah berusaha mengatasinya sendiri terlebih dahulu. Jika sudah tidak
bisa diatasi, selanjutnya akan diambil tindakan lebih lanjut.
·
Sel sperma yang
terlalu sedikit. Jika seorangan pria memiliki jumlah sel sperma yang terlalu
sedikit, maka perlu dilakukan pemeriksaan penyebabnya. Beberapa kasus melakukan
operasi. Kasus lain menggunakan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang
menyebabkan terganggunya produksi sperma.
Pada wanita mandul, biasanya dokter akan melakukan
tindakan sebagai berikut:
·
Member
obat-obatan untuk mengatasi masalah ovulasi. Naming, perlu berhati-hati
terhadap obat yang di jual bebas di pasaran. Sebagian dari obat-obat tersebut
perlu melakukan konsultasi dengan dokter agar tidak menjadi korban.
·
Selain dengan
obat-obatan, dokter juga bisa melakukan tindakan pembedahan untuk mengatasi
penyebab kemandulan pada perempuan yang berhubungan dengan ovarium, tuba
fallopii, dan rahim.
·
Inseminasi intra
uterine merupakan alternative lain yang dilakukan para dokter dalam menangani
pasien yang mandul. Caranya dengan menyuntikkan sel sperma pillihan ke dalam
rahim. Sebelum dilakukan tindakan inseminasi uterin, terlebih dahulu diberikan
obat perangsang ovulasi pada wanita. Inseminasi ini akan dilakukan jika
ditemukan masalah sebagai berikut:
o Ada masalah kemandulan ringan pada pria
o Ada permasalahan lendir serviks pada wanita.
o Kemandulan yang tidak diketahui penyebabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar