Senin, 20 Mei 2013

KEMANDULAN ATAU INFERTILITAS



KEMANDULAN ATAU INFERTILITAS

Kemandulan atau infertilitas adalah suatu istilah yang digunakan oleh pasangan suami istri yang sulit atau tidak mempunyai keturunan. Tolok ukurnya dilihat selama satu tahun masa perkawinan jika pasangan tersebut belum uga memperoleh keturunan padahal melakukan hubungan intim secara teratur. Pada dasarnya, kemandulan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi manusia sehingga menyebabkan terhambatnya proses pembuahan atau kehamilan.
Secara umum ada dua jenis kemandulan:
1.        Kemandulan atau infertilisasi permanen, menyebabkan pasangan suami istri sama sekali tidak akan pernah memperoleh keturunan.
2.        Kemandulan atau infertilisasi sekunder pasangan suami istri tersebut perna mempunyai anak, tetapi sulit untuk mempunyai anak berikutnya karena adanya gangguan kesehatan sehingga menyebabkan mereka menjadi infertil (mandul).

Sebagian orang mungkin saja tidak subur selama bertahun-tahun masa produktif mereka. Kemungkinan hamil pada seorang wanita bisa saja hanya sekitar satu persen. Pembuahan dan kehamilan adalah suatu proses yang rumit dan sangat tergantung pada beberapa faktor, sebagai berikut:
1.        Tingkat produksi sperma sehat yang dihasilkan pria.
2.        Tingkat kesehatan sel telur yang dihasilkan wanita.
3.        Terhalangnya saluran tuba fallopii yang menyebabkan sperma tidak mampu mencapai sel telur.
4.        Tingkat kemampuan sperma dalam membuahi sel telur ketika mereka bertemu.
5.        Tingkat kemampuan ovum untuk bisa tumbuh pada uterus.
6.        Mutu dari embrio itu sendiri.

Dengan kata lain, proses kehamilan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jika salah satu faktor tidak terpenuhi, maka kehamilan pun sulit didapatkan.

A.    Penyebab Kemandulan
Kemandulan dapat menimpa pria maupun wanita. Banyak faktor fisik dan non-fisik yang memengaruhinya. Namun, ada tiga faktor utama penyebab kemandulan, yaitu dari sisi pria, wanita, atau faktor lainnya yang sulit untuk diungkapkan. Namun, faktor fisik merupakan penyebab utama kemandulan bila dibandingkan dengan faktor lainnya.

1.    Penyebab Kemandulan pada Pria
Kemandulan pada pria umumnya disebabkan oleh faktor berikut ini:
·           Gangguan pada testis, menyebabkan produksi sperma kurang atau dibawah standar.
·           Mutu sperma yang dihasilkan dari segi bentuk, ukuran, dan kemampuannya di bawah standar sehingga tidak mampu membuahi sel telur.

Sebagian dari pria, kemandulan disebabkan oleh faktor keturunan yang dibawa sejak lahir, tetapi hal tersebut bisa saja timbul setelah dewasa. Kemandulan yang bukan akibat dari faktor keturunan dapat disebabkan oleh kebiasaan dan gaya hidup yang buruk dari seoramg pria seperti berikut ini:
·           Minuman beralkohol dan bersoda
·           Merokok
·           Narkoba
·           Pengaruh radiasi mesin X-Ray atau kemoterapi pengobatan kanker
·           Pemakaian celana dalam ketat yang menyebabkan kenaikan temperatur pada testis dan mengurangi jumlah sperma.
·           Stress, mengurangi jumlah sperma.
·           Faktor usia dan masala kesehatan lain yang tidak bisa diungkapkan.

2.    Penyebab Kemandulan pada Wanita
Umumnya penyebab kemandulan pada wanita adalah masalah ovulasi. Apabila ovulasi tidak terjadi maka tidak akan ada sel telur yang dibuahi. Salah satu tanda wanita yang mengalami gangguan ovulasi adalah menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali. Gangguan lain yang bisa menyebabkan kemandulan pada wanita adalah tertutupnya saluran tuba fallopii karena infeksi endometriosis atau operasi pengangkatan kehamilan ektopik, gangguan rahim, serta adanya mioma uteri.
Selain itu, ada penyebab lain yang menyababkan peningkatan risiko kemandulan pada wanita antara lain sebagai berikut:
·           Umur
·           Stress
·           Kurang gizi
·           Kegemukan atau kekurusan
·           Merokok
·           Minuman beralkohol
·           Penyakit seksual
·           Gangguan keseimbangan hormone
Saat ini banyak ditemui wanita yang menunda kehamilan sampai usia tiga puluh tahun, disebabkan oleh berbagai alas an. Padalah kemampuan bisa hamil pada usia ini terus menurun, yaitu hanya sekitar dua puluh persen. Umur sangat memengarui dan mempunyai peran penting pada sistem reproduksi seorang wanita.
Sebaiknya seorang wanita tidak menunda kehamilan dan merencanakan pada usia terbaik, yairu usia 20 – 35 tahun. Apabila melebihi usia tersebut meningkatkan risiko berbagai gangguan kehamilan atau mungkin saja tidak bisa hamil. Peningkatan usia pada wanita akan menyebabkan penurunan kemampuan untuk hamil yang disebabkan oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
·           Penurunan kemampuan indung telur untuk melepaskan sel telur.
·           Penurunan kualitas dan kesehatan sel telur.
·           Adanya penyakit lain seperti diabetes mellitus.
·           Peningkatan risiko keguguran.

Apabila seorang wanita mengalami infertilitas, baik yang berusia dibawah atau di atas 30 tahun dan mengalami rasa nyeri luar biasa saat menstruasi, penyakit radang pinggul, serta keguguran lebih dari sekali, lakukan konsultasi dengan dokter atau lakukan pemeriksaan secara medis. Diharapkan dokter bisa membantu dan memberikan pelayanan optimal dalam mempersiapkan kehamilan atau sebaliknya menyarankan agar tidak melanjutkan rencana untuk hamil.
Pemeriksaan tentang kesuburan sebaiknya dilakukan bersama dengan suami. Karena ketidaksuburan bisa saja terjadi dari suami anda. Diharapkan kedua belah pihak saling terbuka dan bisa menerima segala kemungkinan yang terjadi dengan lapang dada dan bijaksana agar tidak saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Semua itu sudah merupakan kesatuan dan keputusan Yang Maha Kuasa.
Apapun keputusan yang diberikan oleh dokter ahli, itu demi kebaikan kehidupan anda dan jangan dianggap sebagai azab ataupun siksaan. Hidup harus tetap berlanjut dan anda harus tetap bisa bahagia dengan mengadopsi seorang atau beberapa orang anak. Selain untuk beramal, juga untuk meningkatkan keharmonisan keluarga anda. Apapun yang kita miliki sekarang ini tidak akan pernah dibawa mati. Demikian juga anak dan harta yang kita miliki. Namun, semua kebaikan yang anda lakukan justru yang bisa menyelamatkan anda kelak dihadapan Yang Maha Kuasa.

B.     Cara Mengetahui Kemandulan

Kemandulan belum bisa diketahui hanya berdasarkan hasil konsultasi awal dengan dokter. Seseorang dikatakan mandul jika telah dilakukan tes kesuburan secara medis dengan lengkap. Tes ini biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan dilanjutkan dengan menanyakan riwayat kesehatan terdahulu. Jika dari hasil tes ditemukan adanya masalah terkait dengan kesuburan, maka tes akan dilanjutkan atau akan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait.
Mencari penyebab kemandulan adalah suatu proses yang panjang dan bertele-tele serta memakan biaya yang besar. Bahkan bisa memakan waktu berbula-bulan hanya untuk menyelesaikan semua pemeriksaan dan melakukan tes kesuburan. Seluruh kegiatan pemeriksaan yang panjang tersebut membuat sebagian dari pasangan yang tidak subur segan untuk melanjutkan usaha mereka hingga selesai.

1.      Tes Kesuburan
a.       Pada pria
Untuk mengetahui apakah pria mengalami kemandulan atau tida, biasanyanya dilakukan tes sperma. Pada tes ini akan dilihat jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma. Apabila diperlukan, dokter juga akan melakukan tes hormon laki-laki.

b.      Pada wanita
Langkah pertama untuk mengetahui ada tidaknya kemandulan pada wanita adalah dilakukan tes untuk mengetahui terjadi atau tidaknya ovulasi setiap bulan. Ada beberapa cara untuk melakukan tes ini, diantaranyanya pasien di suruh mencatat terjadinya ovulasi di rumah dengan cara mengukur suhu basal tubuh ketika bangun tidur dan pagi hari selama beberapa bulan.
Pasien juga bisa mencatat kondisi dan gambaran lendir rahim (serviks) dalam beberapa bulan serta mencatat gambaran siklus menstruasi yang terjadi. Semua informasi yang dicatat oleh pasien tersebut akan dianalisis oleh dokter sehingga bisa diketahui ada atau tidaknya masalah pada ovulasi.
Dokter juga dapat melakukan tes darah dan USG ovarium untuk mengetahui terjadinya ovulasi pada seorang wanita. Jika ternyata ovulasi berlangsung dengan normal maka diperlukan tes lanjutan. Beberapa tes kesurburan lanjutan pada wanita sebagai berikut :
·           Histerosalpingografi (HSG), pemeriksaan ini menggunakan rontgen untuk melihat fungsi saluran tuba. Tes dimulai dengan memasukkan cairan khusus ke dalam rahim melalui vagina. Cairan ini harus tampak pada foto rontgen. Dokter akan melihat apakah cairan ini bergerak normal dari dalam rahim menuju tuba fallopii. Jika terdapat sumbatan, maka pergerakan cairan akan terhenti pada sumbatan tersebut. Sumbatan inilah yang akan menghalangi pergerakan sel telur di dalam tuba fallopii menuju rahim. Sumbatan juga akan menghalangi sperma yang akan membuahi sel telur.
·           Laparoskopi, pemeriksaan menggunakan alat yang disebut laparoskop guna melihat keadaan bagian dalam rongga perut. Dokter akan membuat irisan kecil di kulit perut, lalu memasukkan alat laparoskop. Dengan menggunakan laparoskop, dokter dapat melihat kondisi ovarium, tuba fallopii, dan rahim. Apaka terjadi masalah fisik yang disebabkan oleh suatu penyakit atau tidak. Dokter juga dapat menemukan terjadinya endometriosis dengan alat ini.


C.    Mengatasi Kemandulan atau Infertilitas
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi kemandulan, diantaranya menggunakan obat penyubur, pembedahan, dan inseminasi buatan (bayi tabung). Namun, pada situasi tertentu bisa juga dilakukan gabungan dari semua tindakan yang merupakan gabungan dari semua tindakan di atas.
Umumnya sepertiga dari pasangan yang mandul biasanya bisa memperoleh keturunan setelah dilakukan pengobatan yang baik dan tepat. Pada umumnya dengan pemberian obat penyubur dan pembedahan. Para dokter biasanya akan melakukan tindakan terhadap pasien yang kurang subur berdasarkan pada:
·           Hasil tes kesuburan.
·           Usia dari pasangan mandul.
·           Kondisi kesehatan pasangan secara umum.
·           Keinginan pasien.

Pada pria mandul, dokter akan melakukan langkah sebagai berikut:
·           Masalah seksual. Jika pria mengalami ejakulasi dini, tahap awal biasanya dilakukan seorang dokter adalah berusaha mengatasinya sendiri terlebih dahulu. Jika sudah tidak bisa diatasi, selanjutnya akan diambil tindakan lebih lanjut.
·           Sel sperma yang terlalu sedikit. Jika seorangan pria memiliki jumlah sel sperma yang terlalu sedikit, maka perlu dilakukan pemeriksaan penyebabnya. Beberapa kasus melakukan operasi. Kasus lain menggunakan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang menyebabkan terganggunya produksi sperma.

Pada wanita mandul, biasanya dokter akan melakukan tindakan sebagai berikut:
·           Member obat-obatan untuk mengatasi masalah ovulasi. Naming, perlu berhati-hati terhadap obat yang di jual bebas di pasaran. Sebagian dari obat-obat tersebut perlu melakukan konsultasi dengan dokter agar tidak menjadi korban.
·           Selain dengan obat-obatan, dokter juga bisa melakukan tindakan pembedahan untuk mengatasi penyebab kemandulan pada perempuan yang berhubungan dengan ovarium, tuba fallopii, dan rahim.
·           Inseminasi intra uterine merupakan alternative lain yang dilakukan para dokter dalam menangani pasien yang mandul. Caranya dengan menyuntikkan sel sperma pillihan ke dalam rahim. Sebelum dilakukan tindakan inseminasi uterin, terlebih dahulu diberikan obat perangsang ovulasi pada wanita. Inseminasi ini akan dilakukan jika ditemukan masalah sebagai berikut:
o    Ada masalah kemandulan ringan pada pria
o    Ada permasalahan lendir serviks pada wanita.
o    Kemandulan yang tidak diketahui penyebabnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...