TEKNIK BERHUBUNGAN INTIM DALAM
MERENCANAKAN JENIS KELAMIN ANAK
Untuk mendapatkan hasil maksaimal dalam merencanakan
jenis kelamin anak, diperlukan teknik berhubungan intim yang sesuai. Dalam hal
ini, tentu saja teknik berhubungan intim untuk mendapatkan anak laki-laki dan
perempuan berbeda.
Dari berbagai literatur, ada beberapa teknik
berhubungan intim yang bisa di pakai sebagai referensi. Bila pasangan suami
istri mampu menerapkan salah satu teknik tersebut dengan benar, maka tingkat
keberhasilannya lebih tinggi. Beberapa teknik yang dimaksud diuraikan di bawah
ini:
A.
TEKNIK UNTUK MENDAPATKAN ANAK LAKI-LAKI
1.
Posisi Wanita Menungging
Posisi ini disebut juga
doggy style, yaitu posisi berhubungan intim dimana posisi wanita menungging dan
pria masuk dari belakang. Dengan gaya ini diharapkan penetrasi bisa dilakukan
lebih dalam dan sempurna. Semakin dalam penetrasi maka semakin pendek jarak
yangn harus di tempuh oleh sperma Y. apabila suami mampu memasukkan penis
secara maksimal ke dalam vagina saat ejakulasi dan wanita mencapai orgasme
terlebih dahulu, maka kemungkinan besar anaknya laki-laki.
2.
Posisi Wanita Duduk di Atas
Posisi ini membuat
wanita dan pria lebih cepat terangsang dan mencapai orgasme, bahkan bisa
berkali-kali. Selain itu, posisi ini membuat peniss masuk dengan sempurna dan
lebih dekat ke pintu rahim karena ada tekanan dari berat badan wanita itu
sendiri. Ketika pria mencapai klimaks, usahakan agar wanita tidak bergerak
sehingga tekanan berat badan maksimal. Hal ini dimaksudkan agar penyemprotan sperma
ke dalam saluran telur penuh dengan sempurna.
Hubungan intim gaya
ini, memeberikan peluang bear anaknya adalah laki-laki. Namun yang terpenting,
wanita harus mencapai orgasme terlebih dahulu sehingga kondisi vagina basa.
Kondisi ini merupakan syarat yang penting untuk mendapatkan anak laki-laki.
Bila memungkinkan, orgasme ini terjadi berkali-kali kemudian disusul orgasme
pria sehingga lingkungan vagina lebih basa.
3.
Hubungan Intim Tidak Langsung
Gaya hubungan intim ini
bermaksud untuk mengusahakan si istri mencapai orgasme saat dilakukan
pemanasan. Misalnya, memberikan belaian dan sentuhan-sentuhan langsung di
bagian sensitive wanita yang paling mudah terangsang sehingga mencapai klimaks
tanpa sang suami harus memasukkan penis.
Setelah wanita mencapai
klimaks (kalau bisa multiklimaks), sang suami melakukan hubungan intim normal,
seperti hubungan intim biasa hingga mencapai klimaks. Anak yang di dapat dengan
cara hubungan intim seperti ini adalah anak laki-laki. Cara hubungan intim ini
disarankan untuk pria yang sensitive dan mudah mencapai orgasme.
Ketika seorang wanita
mencapai orgasme, kelenjar dalam vagina menghasilkan cairan yang sifatnya basa.
Kondisi ini membuat sperma Y lebih cepat mencapai dan menembus dinding sel
telur, sehingga anak yang akan lahir dari hubungan intim seperti ini
kemungkinan 70% akan laki-laki.
4.
Puasa Sementara Sebelum Ovulasi
Untuk meningkatkan
kualitas dan jumlah sperma, dianjurkan pria tidak melakukan hubungan intim
sedikitnya tiga hari sebelum waktu ovulasi. Dengan jumlah sperma yang lebih
banyak, sehat, dan maksimal setiap mililiternya, diharapkan kecenderungan untuk
memperoleh anak laki-laki akan lebih tinggi.
“Puasa” bertujuan juga
untuk menghindari tertinggalnya sperma X di sekitar rahim dari hubungan intim
yang dilakukan beberapa hari sebelum masa ovulasi. Apabila ada sperma X yang
tertinggal di dalam rahim dan saat itu terjadi ovulasi, maka sperma langsung
dapat membuahi sel telur dan anak yang akan lahir adalah perempuan.
Jadi bila dilakukan
puasa seks beberapa hari (misalnya lima hari) sebelum masa ovulasi, maka sperma
Y memiliki peluang besar untuk membuahi sel telur.
B.
TEKNIK BERHUBUNGAN INTIM UNTUK MENDAPATKAN ANAK
PEREMPUAN
1.
Membasuh vagina dengan cuka
Untuk meningkatkan
kadar asam (pH) lingkungan rahim, sebelum berhubungan intim, basuhlah vagina
menggunakan larutan cuka yang dicampur air dengan perbandingan satu gelas air
di tambah dua sendok makan cuka. Suasana asam ini akan membunuh sperma Y dan
menguntungkan sperma X. Dengan cara seperti ini diharapkan anak yang akan lahir
kelak berjenis kelamin perempuan. Namun, metode ini telah lama di tarik kembali
oleh Shettles karena bisa menimbulkan berbagai efek samping yang mengancam
kehidupan wanita.
2.
Berhubungan Intim 3 – 4 Hari Menjelang Ovulasi
Hubungan intim yang
dilakukan 3 – 4 hari menjelang ovulasi bertujuan member kesempatan kepada
sperma X yang merupakan pembawa unsur wanita, mempunyai dara tahan hidup 3 – 7
hari di dalam kondisi asam dan lendir leher rahim yang subur serta mampu
membuahi sel telur ketika sewaktu-waktu terjadi ovulasi.
3.
Hindari Istri Orgasme
Untuk mendapatkan anak
perempuan, usahakan ketika berhubungan intim agar ejakulasi terjadi sebelum
sang istri mencapai orgasme. Tanpa istri orgasme, tidak akan terjadi sekresi
alkalis berupa enzim yang mengandung unsur zat semen yang menyebabkan
lingkungan vagina berubah menjadi basa. Hal ini mengakibatkan rahim tetap asam
sehingga sperma Y akan mati. Kondisi ini akan menguntungkan sperma X yang
mempunyai daya tahan hidup lebih baik dan lebih lama.
Referensi :
Surya Gunawan. 2010. Mau Anak Laki-laki atau Perempuan? Bisa Diatur. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar