Senin, 20 Mei 2013

MERENCANAKAN JENIS KELAMIN ANAK (7) TEKNIK BERHUBUNGAN INTIM DALAM MERENCANAKAN JENIS KELAMIN ANAK



TEKNIK BERHUBUNGAN INTIM DALAM MERENCANAKAN JENIS KELAMIN ANAK
Untuk mendapatkan hasil maksaimal dalam merencanakan jenis kelamin anak, diperlukan teknik berhubungan intim yang sesuai. Dalam hal ini, tentu saja teknik berhubungan intim untuk mendapatkan anak laki-laki dan perempuan berbeda.
Dari berbagai literatur, ada beberapa teknik berhubungan intim yang bisa di pakai sebagai referensi. Bila pasangan suami istri mampu menerapkan salah satu teknik tersebut dengan benar, maka tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Beberapa teknik yang dimaksud diuraikan di bawah ini:
A.    TEKNIK UNTUK MENDAPATKAN ANAK LAKI-LAKI

1.         Posisi Wanita Menungging
Posisi ini disebut juga doggy style, yaitu posisi berhubungan intim dimana posisi wanita menungging dan pria masuk dari belakang. Dengan gaya ini diharapkan penetrasi bisa dilakukan lebih dalam dan sempurna. Semakin dalam penetrasi maka semakin pendek jarak yangn harus di tempuh oleh sperma Y. apabila suami mampu memasukkan penis secara maksimal ke dalam vagina saat ejakulasi dan wanita mencapai orgasme terlebih dahulu, maka kemungkinan besar anaknya laki-laki.

2.         Posisi Wanita Duduk di Atas
Posisi ini membuat wanita dan pria lebih cepat terangsang dan mencapai orgasme, bahkan bisa berkali-kali. Selain itu, posisi ini membuat peniss masuk dengan sempurna dan lebih dekat ke pintu rahim karena ada tekanan dari berat badan wanita itu sendiri. Ketika pria mencapai klimaks, usahakan agar wanita tidak bergerak sehingga tekanan berat badan maksimal. Hal ini dimaksudkan agar penyemprotan sperma ke dalam saluran telur penuh dengan sempurna.
Hubungan intim gaya ini, memeberikan peluang bear anaknya adalah laki-laki. Namun yang terpenting, wanita harus mencapai orgasme terlebih dahulu sehingga kondisi vagina basa. Kondisi ini merupakan syarat yang penting untuk mendapatkan anak laki-laki. Bila memungkinkan, orgasme ini terjadi berkali-kali kemudian disusul orgasme pria sehingga lingkungan vagina lebih basa.

3.         Hubungan Intim Tidak Langsung
Gaya hubungan intim ini bermaksud untuk mengusahakan si istri mencapai orgasme saat dilakukan pemanasan. Misalnya, memberikan belaian dan sentuhan-sentuhan langsung di bagian sensitive wanita yang paling mudah terangsang sehingga mencapai klimaks tanpa sang suami harus memasukkan penis.
Setelah wanita mencapai klimaks (kalau bisa multiklimaks), sang suami melakukan hubungan intim normal, seperti hubungan intim biasa hingga mencapai klimaks. Anak yang di dapat dengan cara hubungan intim seperti ini adalah anak laki-laki. Cara hubungan intim ini disarankan untuk pria yang sensitive dan mudah mencapai orgasme.
Ketika seorang wanita mencapai orgasme, kelenjar dalam vagina menghasilkan cairan yang sifatnya basa. Kondisi ini membuat sperma Y lebih cepat mencapai dan menembus dinding sel telur, sehingga anak yang akan lahir dari hubungan intim seperti ini kemungkinan 70% akan laki-laki.

4.         Puasa Sementara Sebelum Ovulasi
Untuk meningkatkan kualitas dan jumlah sperma, dianjurkan pria tidak melakukan hubungan intim sedikitnya tiga hari sebelum waktu ovulasi. Dengan jumlah sperma yang lebih banyak, sehat, dan maksimal setiap mililiternya, diharapkan kecenderungan untuk memperoleh anak laki-laki akan lebih tinggi.
“Puasa” bertujuan juga untuk menghindari tertinggalnya sperma X di sekitar rahim dari hubungan intim yang dilakukan beberapa hari sebelum masa ovulasi. Apabila ada sperma X yang tertinggal di dalam rahim dan saat itu terjadi ovulasi, maka sperma langsung dapat membuahi sel telur dan anak yang akan lahir adalah perempuan.
Jadi bila dilakukan puasa seks beberapa hari (misalnya lima hari) sebelum masa ovulasi, maka sperma Y memiliki peluang besar untuk membuahi sel telur.

B.     TEKNIK BERHUBUNGAN INTIM UNTUK MENDAPATKAN ANAK PEREMPUAN

1.         Membasuh vagina dengan cuka
Untuk meningkatkan kadar asam (pH) lingkungan rahim, sebelum berhubungan intim, basuhlah vagina menggunakan larutan cuka yang dicampur air dengan perbandingan satu gelas air di tambah dua sendok makan cuka. Suasana asam ini akan membunuh sperma Y dan menguntungkan sperma X. Dengan cara seperti ini diharapkan anak yang akan lahir kelak berjenis kelamin perempuan. Namun, metode ini telah lama di tarik kembali oleh Shettles karena bisa menimbulkan berbagai efek samping yang mengancam kehidupan wanita.

2.         Berhubungan Intim 3 – 4 Hari Menjelang Ovulasi
Hubungan intim yang dilakukan 3 – 4 hari menjelang ovulasi bertujuan member kesempatan kepada sperma X yang merupakan pembawa unsur wanita, mempunyai dara tahan hidup 3 – 7 hari di dalam kondisi asam dan lendir leher rahim yang subur serta mampu membuahi sel telur ketika sewaktu-waktu terjadi ovulasi.

3.         Hindari Istri Orgasme
Untuk mendapatkan anak perempuan, usahakan ketika berhubungan intim agar ejakulasi terjadi sebelum sang istri mencapai orgasme. Tanpa istri orgasme, tidak akan terjadi sekresi alkalis berupa enzim yang mengandung unsur zat semen yang menyebabkan lingkungan vagina berubah menjadi basa. Hal ini mengakibatkan rahim tetap asam sehingga sperma Y akan mati. Kondisi ini akan menguntungkan sperma X yang mempunyai daya tahan hidup lebih baik dan lebih lama.

Referensi :
Surya Gunawan. 2010. Mau Anak Laki-laki atau Perempuan?  Bisa Diatur. Agromedia Pustaka. Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...