Vasa previa adalah kelainan tali pusat
yang jarang akibat dari inersi velamentosa suatu keadaan dimana
pembuluh-pembuluh umbilikalis memisah di dalam selaput agak jauh dari tepi
plasenta. Pembuluh darah janin melintasi ostium uteri internum dan berada di
depan bagian presentasi janin. Vasa previa dikaitkan dengan tingkat mortalitas
janin yang tinggi, yang ditimbulkan oleh kehilangan darah yang hebat
(eksanguinasi) dari pembuluh darah yang robek atau penyumbatan vascular oleh
bagian presentasi janin. Pembuluh darah janin dapat robek ketika ketuban pecah
atau oleh tekanan kepala janin.
I.
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
1. Perdarahan pervgainam: merah segar dan tidak nyeri, merupakan gejala yang
paling khas.
2. Bunyi jantung
janin dapat lambat dan tidak
beraturan, menunjukkan adanya gawat janin. Tidak adanya bunyi jantung janin
yang mengindikasikan eksanguinasi janin.
3. Pembuluh janin dapat terpalpasi pada pemeriksaan vagina. Tidak ditemukan
kehilangan darah maternal.
II.
PENILAIAN
Ini meliputi
penyebab-penyebab maternal perdarahan trimester ketiga (plasenta previa,
pelepasan plasentar premature, bloody show dan sebagainya)
III.
RENCANA
Data Diagnostik
Tambahan
Suatu sampel darah
vagina di kirim ke laboratorium untuk penentuan haemoglobin janin
1. Test Kleihauer sangat sensitive terhadap sejumlah kecil darah
janin. Slide darah diperiksa setelah diinkubasi pada suatu pH asam. Sel-sel
maternal mengalami lisis, dan sel-sel darah janin dihitung.
2. Tes Apt: didasarkan pada resistensi hemoglobin janin
terhadap alkali. Hemoglobin janin berwarna merah muda sedangkan hemoglobin ibu
menjadi kuning.
3. Apusan darah dapat menunjukkan sel-sel darah merah janin yang
memiliki inti.
4. Elektroforesis hemoglobin memberikan perkiraan kuantitatif hemoglobin janin.
IV.
PENATALAKSANAAN DAN PENDIDIKAN PASIEN
Keputusan penanganan
tergantung pada kondisi bayi dan maturitasnya. Apabila bayi hidup dan mampu
hidup, kelahiran yang cepat biasanya melalui seksio sesarea, sangat penting
untuk kelangsungan hidup janin. Janin sering anemic dan mungkin memerlukan
transfusi darah setelah lahir.
Bila bunyi jantung
janin tidak ada dan bayi meninggal, tidak perlu terburu-buru melahirkannya,
karena vasa previa tidak menimbulkan bahaya bagi ibu.
Referensi :
TABER, Ben-Zion. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan
Ginekologi (Manual of Gynecologic and Obstetric emergencies). Penerbit :
EGC. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar