KEHAMILAN KEMBAR
I.
Definisi
Kehamilan kembar adalah individu mengandung dua
janin atau lebih.
II.
Insiden
A.
Kira-kira 2%
kelahiran di Amerika Serikat adalah kembar.
B.
Kebanyakan mengandung
kembar dua; kembar tiga terjadi secara alami pada 1 dari 7600 kehamilan.
C.
Insidens yang
tinggi pada kelahiran kembar tiga jarang terjadi, namun insidens bisa meningkat
karena peningkatan penggunaan gonadotropin untuk mengobati wanita yang
mengalami kegagalan ovulasi dan metode yang baru mengembalikan telur yang
dibuahi (zigot) ke uterus.
III.
Etiologi
Kecenderungan rasa tau keluarga untuk melahirkan
kembar meningkat kemungkinan kehamilan dizigot; tidak berlaku pada kehamilan
monozigot.
IV.
Gambaran Klinis
A.
Riwayat
1.
Riwayat masalah
infertilitas kini yang di obati dengan obat-obatan fertilitas
2.
Riwayat masuknya
beberapa zigot dalam uterus
3.
Riwayat kembar
dalam keluarga
B.
Tanda dan gejala
1.
Ukuran uterus,
tinggi fundus, dan lingkar abdomen tidak sesuai dengan usia. kehamilan
berhubungan dengan pertumbuhan uterus yang cepat selama trimester kedua. Terutama
bermakna, bila ukuran awal uterus sesuai dengan usia kehamilan.
2.
Penambahan berat
bdan tanpa sebab yang jelas.
3.
Palpasi abdomen
menunjukkan tiga atau lebih bagian besar dan/atau beberapa bagian kecil,
terutama pada trimester ketiga saat kehamilan lebih teraba.
4.
Auskultasi lebih
dari satu DJJ.
C.
Komplikasi Potensial
1.
Polihidramnion lebih
umum terjadi.
2.
Insidens preeklamsia
meningkat lima kali lipat.
3.
Umum terjadi
anemia.
4.
Dapat terjadi transfusi
dari kembar ke kembar, pertumbuhan satu bayi bisa lebih lambat dari yang lain.
5.
Malformasi congenital
lebih sering terjadi.
6.
Prematuritas adalah
penyebab terbesar morbiditas janin dan mortalitas pada kehamilan kembar.
7.
Mortalitas janin
meningkat empat kali lipat pada kehamilan kembar. Risiko mortalitas kembar
kedua adalah dua kali kembar pertama.
8.
Malpresentasi,
ketuban pecah dini (KPD), dan prolaps tali pusar lebih sering terjadi.
9.
Distosia saat
persalinan dan seksio sesaria lebih mungkin terjadi.
10. Perdarahan pascaprtum lebih sering terjadi karena
distensi uterus yang berlebihan.
D.
Ketidaknyamanan
1.
Ketidaknyamanan berhubungan
volume intrauterus yang besar
a.
Dispnea
b.
Nyeri ulu hati
c.
Nyeri abdomen
dan/atau gatal
2.
Penambahan berat
badan yang berlebihan karena:
a.
Peningkatan volume
kandungan uterus
b.
Peningkatan retensi
urine
c.
Polihidramnion
d.
Makan yang
berlebihan
3.
Keluhan terhadap
aktivitas janin yang berlebihan sering ditemukan.
4.
Peningkatan rasa
letih dan lapar.
V.
Penatalaksanaan
A.
Pada kunjungan
awal, tanyakan tentang riwayat kelahiran kembar dalam keluarga atau individu.
B.
Bila sewaktu-waktu
tanda dan gejala terjadi, konfirmasi atau singkirkan dugaan dengan sonogram.
C.
Bila kehamilan
kembar didiagnosis, konsultasikan; penatalaksanaan kolaboratif mungkin
dilakukan untuk kehamilan kembar.
D.
Penatalaksanaan antepartum
yang biasa dilakukan:
1.
Tingkatkan asupan
unsur besi per oral sampai 120 mg per hari.
2.
Tingkatkan asupan
asam folat sampai 1 mg perhari.
3.
Anjurkan rujukan
ke ahli gizi. Tingkatkan asupan protein sampai 120 mg/hari dan tambahkan 500
kalori ekstra dalam diet.
4.
Kunjungan klinik
setiap dua minggu setelah 24 minggu kehamilan.
5.
NST tiap minggu
setelah 32 minggu kehamilan.
6.
Pertimbangkan untuk
pemeriksaan vagina setiap kunjungan klinik setelah 24 minggu kehamilan untuk
memeriksa perubahan serviks yang akan menunkukkan kelahiran premature yang akan
terjadi.
7.
Sarankan pasien
untuk berhenti bekerja di luar rumah saat 24 minggu kehamilan dan batasi
bepergian.
8.
Sarankan untuk
sering beristirahat setelah 30 minggu kehamilan.
9.
Berikan dukungan,
ketenangan, dan beri penyuluhan mengenai ketidaknyamanan yang menyertai dan
bahaya potensial.
10. Sonogram tiap bulan untuk mengkaji pertumbuhan
posisi, dan mengukur panjang serviks.
E.
Penatalaksanaan selama
persalinan dan pelahiran
1.
Penatalaksanaan kolaboratif
a.
Penatalaksanaan merupakan
prerogratif dokter
b.
Perawat-kebidanan
bersertifikat dapat membantu perlahiran bila posisi bayi vertex
c.
Perawat-kebidanan
bersertifikat dapat membantu kelahiran bayi kedua sesuai kebutuhan.
2.
Lakukan USG saat
pasien masuk RS untuk memeriksa posisi janin.
3.
Pemberian
heparin lock atau cairan IV dianjurkan saat persalinan.
4.
Pemanatauan janin
pada kedua bayi dianjurkan saat persalinan.
REFERENSI :
Morgan
Geri. 2009. Obstetri dan Ginekologi :
Panduan Praktik. EGC. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar