Kamis, 23 Mei 2013

KEHAMILAN KEMBAR



KEHAMILAN KEMBAR
       I.            Definisi
Kehamilan kembar adalah individu mengandung dua janin atau lebih.

    II.            Insiden
A.    Kira-kira 2% kelahiran di Amerika Serikat adalah kembar.
B.     Kebanyakan mengandung kembar dua; kembar tiga terjadi secara alami pada 1 dari 7600 kehamilan.
C.     Insidens yang tinggi pada kelahiran kembar tiga jarang terjadi, namun insidens bisa meningkat karena peningkatan penggunaan gonadotropin untuk mengobati wanita yang mengalami kegagalan ovulasi dan metode yang baru mengembalikan telur yang dibuahi (zigot) ke uterus.

 III.            Etiologi
Kecenderungan rasa tau keluarga untuk melahirkan kembar meningkat kemungkinan kehamilan dizigot; tidak berlaku pada kehamilan monozigot.

 IV.            Gambaran Klinis
A.    Riwayat
1.      Riwayat masalah infertilitas kini yang di obati dengan obat-obatan fertilitas
2.      Riwayat masuknya beberapa zigot dalam uterus
3.      Riwayat kembar dalam keluarga
B.     Tanda dan gejala
1.      Ukuran uterus, tinggi fundus, dan lingkar abdomen tidak sesuai dengan usia. kehamilan berhubungan dengan pertumbuhan uterus yang cepat selama trimester kedua. Terutama bermakna, bila ukuran awal uterus sesuai dengan usia kehamilan.
2.      Penambahan berat bdan tanpa sebab yang jelas.
3.      Palpasi abdomen menunjukkan tiga atau lebih bagian besar dan/atau beberapa bagian kecil, terutama pada trimester ketiga saat kehamilan lebih teraba.
4.      Auskultasi lebih dari satu DJJ.
C.     Komplikasi Potensial
1.      Polihidramnion lebih umum terjadi.
2.      Insidens preeklamsia meningkat lima kali lipat.
3.      Umum terjadi anemia.
4.      Dapat terjadi transfusi dari kembar ke kembar, pertumbuhan satu bayi bisa lebih lambat dari yang lain.
5.      Malformasi congenital lebih sering terjadi.
6.      Prematuritas adalah penyebab terbesar morbiditas janin dan mortalitas pada kehamilan kembar.
7.      Mortalitas janin meningkat empat kali lipat pada kehamilan kembar. Risiko mortalitas kembar kedua adalah dua kali kembar pertama.
8.      Malpresentasi, ketuban pecah dini (KPD), dan prolaps tali pusar lebih sering terjadi.
9.      Distosia saat persalinan dan seksio sesaria lebih mungkin terjadi.
10.  Perdarahan pascaprtum lebih sering terjadi karena distensi uterus yang berlebihan.
D.    Ketidaknyamanan
1.      Ketidaknyamanan berhubungan volume intrauterus yang besar
a.       Dispnea
b.      Nyeri ulu hati
c.       Nyeri abdomen dan/atau gatal
2.      Penambahan berat badan yang berlebihan karena:
a.       Peningkatan volume kandungan uterus
b.      Peningkatan retensi urine
c.       Polihidramnion
d.      Makan yang berlebihan
3.      Keluhan terhadap aktivitas janin yang berlebihan sering ditemukan.
4.      Peningkatan rasa letih dan lapar.

    V.            Penatalaksanaan
A.    Pada kunjungan awal, tanyakan tentang riwayat kelahiran kembar dalam keluarga atau individu.
B.     Bila sewaktu-waktu tanda dan gejala terjadi, konfirmasi atau singkirkan dugaan dengan sonogram.
C.     Bila kehamilan kembar didiagnosis, konsultasikan; penatalaksanaan kolaboratif mungkin dilakukan untuk kehamilan kembar.
D.    Penatalaksanaan antepartum yang biasa dilakukan:
1.      Tingkatkan asupan unsur besi per oral sampai 120 mg per hari.
2.      Tingkatkan asupan asam folat sampai 1 mg perhari.
3.      Anjurkan rujukan ke ahli gizi. Tingkatkan asupan protein sampai 120 mg/hari dan tambahkan 500 kalori ekstra dalam diet.
4.      Kunjungan klinik setiap dua minggu setelah 24 minggu kehamilan.
5.      NST tiap minggu setelah 32 minggu kehamilan.
6.      Pertimbangkan untuk pemeriksaan vagina setiap kunjungan klinik setelah 24 minggu kehamilan untuk memeriksa perubahan serviks yang akan menunkukkan kelahiran premature yang akan terjadi.
7.      Sarankan pasien untuk berhenti bekerja di luar rumah saat 24 minggu kehamilan dan batasi bepergian.
8.      Sarankan untuk sering beristirahat setelah 30 minggu kehamilan.
9.      Berikan dukungan, ketenangan, dan beri penyuluhan mengenai ketidaknyamanan yang menyertai dan bahaya potensial.
10.  Sonogram tiap bulan untuk mengkaji pertumbuhan posisi, dan mengukur panjang serviks.
E.     Penatalaksanaan selama persalinan dan pelahiran
1.      Penatalaksanaan kolaboratif
a.       Penatalaksanaan merupakan prerogratif dokter
b.      Perawat-kebidanan bersertifikat dapat membantu perlahiran bila posisi bayi vertex
c.       Perawat-kebidanan bersertifikat dapat membantu kelahiran bayi kedua sesuai kebutuhan.
2.      Lakukan USG saat pasien masuk RS untuk memeriksa posisi janin.
3.      Pemberian heparin lock atau cairan IV dianjurkan saat persalinan.
4.      Pemanatauan janin pada kedua bayi dianjurkan saat persalinan.


REFERENSI :

Morgan Geri. 2009. Obstetri dan Ginekologi : Panduan Praktik. EGC. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...