Selasa, 28 Mei 2013

PEMBERIAN OBAT KEPADA BUMIL DAN LAKTASI



https://www.hsph.harvard.edu/water/research/ppcp/

            Pemberian obat saat hamil dan laktasi memerlukan perhatian yang saksama mengingat pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan pembentukan organ sehingga dapat menimbulkan cacat, growth retardation, dan kemunduran pertumbuhan mental.
1.      Teratogenik           : kelainan kongenital yang terjadi akibat bahan eksogenik saat
  pembentukan organ intrauterine.
2.      Dismorfogenik      : mengandung pengertian yang lebih luas, meliputi semua pengaruh yang
merugikan dari exogenic agent dalam bentuk morfologis, fungsional     
yang dijumpai saat kelahiran atau ditemukan kemudian.

A.    Mekanisme Dismorfogenik
Mekanisme dismorfogenik exogenic agent dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.      Berpengaruh langsung pada janin, tergantung pada:
a.       Konsentrasi obat dalam darah dan jaringan,
b.      Sifat dan struktur,
c.       Sifat kimianya.
Molekul kecil, larut dalam lemak, larut dalam air, dan mudah melalui plasenta.
2.      Berpengaruh pada perubahan fungsi plasenta.
Fungsi plasenta sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine. Oleh karena itu, setiap obat yang dapat mempengaruhi fungsi plasenta akan berpengaruh juga pada perkembangan dan pertumbuhan janin.
3.      Berpengaruh pada perubahan metabolisme maternal.
Setiap exogenic agent sebagian atau seluruhnya diolah dulu melalui berbagai bentuk metabolisme pada organ maternal sehingga fungsinya dapat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan. Namun, sebagian dari hasil metabolisme tertentu dapat bersifat dismorfogenik terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine.

Dengan demikian, pemberian obat-obatan pada ibu hamil memerlukan perhatian yang saksama sehingga tidak akan terjadi pengaruh yang merugikan pertumbuhan dan perkembangan intrauterin.

B.     Mekanisme metabolisme pada ibu
Mekanisme obat atau bahan kimia pada ibu dapat dijabarkan sebagai berikut.






 


























C.    Pengaruh Obat Bahan Kimia
Kelangsungan pengaruh obat bahan kimia dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.      Masa embrional
a.       Belum mengetahui kehamilan
b.      Usia kurang dari 18 hari
2.      Masa organogenesis
Umur antara 18-60 hari dengan perkembangan otak antara 20-25 hari.
3.      Pertumbuhan genitalia
Sekitar trimester pertama, hormon eksternal berpengaruh terhadap perkembangan genitalia.
4.      Masa fetogenik
Sejak akhir organogenesis, pengaruhnya berbentuk fungsional atau terjadi growth retardation.

Berdasarkan uraian diatas, pemberian obat pada ibu hamil dan laktasi memerlukan perhatian yang saksama, mengingat obat atau bahan kimia dapat dikelompokkan dalam lima tingkat, yaitu:
1.      Obat atau bahan kimia yang merupakan kontraindikasi bila diberikan pada saat hamil dan laktasi;
2.      Obat atau bahan kimia yang tergolong aman terbatas, seperti aman hanya pada trimester ketiga;
3.      Obat yang memerlukan pertimbangan yang menguntungkan atau memadai;
4.      Obat atau bahan kimia yang tampaknya aman, tetapi keterangannya belum memadai;
5.      Obat atau bahan kimia yang aman bila diberikan.

Beberapa obat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin intrauterin, yaitu:
1.      Tetracyclin: memengaruhi pertumbuhan dan warna gigi;
2.      Chloramphenicol: memengaruhi pertumbuhan dan pembentukan darah;
3.      Streptonmycin: memengaruhi alat keseimbangan dan pendengaran;
4.      Sulpha preparat: dapat menimbulkan kernikterus.



Referensi :
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik obstetri dan ginekologi. Penerbit : EGC. Jakarta.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...