Pemberian
obat saat hamil dan laktasi memerlukan perhatian yang saksama mengingat
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan pembentukan organ sehingga dapat
menimbulkan cacat, growth retardation,
dan kemunduran pertumbuhan mental.
1.
Teratogenik : kelainan kongenital yang terjadi
akibat bahan eksogenik saat
pembentukan organ intrauterine.
2.
Dismorfogenik : mengandung pengertian yang lebih luas,
meliputi semua pengaruh yang
merugikan dari exogenic agent dalam bentuk morfologis,
fungsional
yang dijumpai
saat kelahiran atau ditemukan kemudian.
A.
Mekanisme Dismorfogenik
Mekanisme dismorfogenik
exogenic agent dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.
Berpengaruh langsung
pada janin, tergantung pada:
a.
Konsentrasi obat
dalam darah dan jaringan,
b.
Sifat dan
struktur,
c.
Sifat kimianya.
Molekul kecil, larut
dalam lemak, larut dalam air, dan mudah melalui plasenta.
2.
Berpengaruh pada
perubahan fungsi plasenta.
Fungsi
plasenta sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine. Oleh
karena itu, setiap obat yang dapat mempengaruhi fungsi plasenta akan
berpengaruh juga pada perkembangan dan pertumbuhan janin.
3.
Berpengaruh pada
perubahan metabolisme maternal.
Setiap exogenic agent
sebagian atau seluruhnya diolah dulu melalui berbagai bentuk metabolisme pada
organ maternal sehingga fungsinya dapat bermanfaat untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang diharapkan. Namun, sebagian dari hasil metabolisme tertentu
dapat bersifat dismorfogenik terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterine.
Dengan
demikian, pemberian obat-obatan pada ibu hamil memerlukan perhatian yang
saksama sehingga tidak akan terjadi pengaruh yang merugikan pertumbuhan dan
perkembangan intrauterin.
B.
Mekanisme metabolisme pada ibu
Mekanisme obat atau
bahan kimia pada ibu dapat dijabarkan sebagai berikut.
C.
Pengaruh Obat Bahan Kimia
Kelangsungan
pengaruh obat bahan kimia dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.
Masa embrional
a.
Belum mengetahui
kehamilan
b.
Usia kurang dari
18 hari
2.
Masa organogenesis
Umur antara 18-60 hari
dengan perkembangan otak antara 20-25 hari.
3.
Pertumbuhan genitalia
Sekitar trimester
pertama, hormon eksternal berpengaruh terhadap perkembangan genitalia.
4.
Masa fetogenik
Sejak akhir
organogenesis, pengaruhnya berbentuk fungsional atau terjadi growth retardation.
Berdasarkan uraian diatas, pemberian obat pada ibu
hamil dan laktasi memerlukan perhatian yang saksama, mengingat obat atau bahan
kimia dapat dikelompokkan dalam lima tingkat, yaitu:
1.
Obat atau bahan
kimia yang merupakan kontraindikasi bila diberikan pada saat hamil dan laktasi;
2.
Obat atau bahan
kimia yang tergolong aman terbatas, seperti aman hanya pada trimester ketiga;
3.
Obat yang
memerlukan pertimbangan yang menguntungkan atau memadai;
4.
Obat atau bahan
kimia yang tampaknya aman, tetapi keterangannya belum memadai;
5.
Obat atau bahan
kimia yang aman bila diberikan.
Beberapa obat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin intrauterin, yaitu:
1.
Tetracyclin:
memengaruhi pertumbuhan dan warna gigi;
2.
Chloramphenicol:
memengaruhi pertumbuhan dan pembentukan darah;
3.
Streptonmycin:
memengaruhi alat keseimbangan dan pendengaran;
4.
Sulpha preparat:
dapat menimbulkan kernikterus.
Referensi :
Manuaba, Ida Bagus Gde.
2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik obstetri
dan ginekologi. Penerbit : EGC. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar