Kamis, 23 Mei 2013

INKONTINENSIA URINE



INKONTINENSIA URINE
I.            Definisi
Inkontinensia urine adalah keadaaan hilangnya control urine involunter yang secara objektif dapat terlihat jelas dan cukup berat hingga menjadi masalah social atau masalah hygiene, seperti yang di definisikan oleh International Incontinence Society.
II.            Etiologi
A.    Relaksasi dasar panggul (disfungsi)
B.     Infeksi
C.     Atrofi
D.    Obat-obatan
E.     Keluaran urine berlebihan
F.      Imobilitas
G.    Disfungsi usus

III.            Gambaran Klinis
A.    Inkontinensia urgensi: Kontraksi otot detrusor yang tidak terkontrol menyebabkan kebocoran urine, kandung kemih yang hiperaktif, atau ketidakstabilan detrusor.
1.      Disfungsi neurologis
2.      Sistitis
3.      Obstruksi pintu keluar kandung kemih
B.     Inkontinensia stress: Urine keluar tanpa kontraksi detrusor
1.      Tonus otot panggul yang buruk
2.      Defisiensi sfringter uretra, congenital atau didapat
3.      Kelebihan berat badan
C.     Inkontinensia kombinasi: Kombinasi gejala poin A dan B di atas
D.    Inkontinensia overflow: Urine menetes saat kandung kemih penuh
1.      Disfungsi neurologis
2.      Penyakit endokrin
3.      Penurunan kelenturan dinding kandung kemih
4.      Obstruksi pintu keluar kandung kemih

IV.            Penatalaksanaan
A.    Kaji riwayat lengkap
1.      Kaji gejala-gejala pasien
a.       Urgensi
1)      Tidak tertahankan
2)      Frekuensi >7 kali/hari
3)      Pengeluaran urine dalam jumlah banyak
4)      Bangun pada malam hari iuntuk berkemih
b.      Inkontinensia stress
1)      Kebocoran urine selama aktivitas fisik
2)      Jumlah urine yang keluar sedikit disertai inkontinensia
3)      Kesulitan mencapai toilet tepat pada waktunya, mengikuti desakan untuk berkemih.
c.       Inkontinensia kombinasi−Beberapa gejala, baik inkontinensia urgensi dan stress yang telah dijelaskan sebelumnya.
2.      Dapatkan daftar riwayat obat-obatan lengkap yang pasien konsumsi, cari daftar obat yang mungkin menyebabkan inkontinensia
a.       Urgensi−Diuretik dan Kafein
b.      Sering berkemih−Diuretik
c.       Retensi urine−Antikolonergik, narkotik, antagonis alfa- dan nela-adrenergik, dan oenyekat saluran kalsium.
d.      Inkontinensia overflow−Antikolinergik dan penyekat saluran kalsium
e.       Inkontinensia stres−Antagonis alfa-adrenergik

B.     Lakukan pemeriksaan fisik lengkap
1.      Observasi gaya berjalan, afek, dan status mental.
2.      Lakukan pemeriksaan ginekologi lengkap.
a.       Periksa adanya lesi, massa, posisi dan ukuran serviks serta uterus, tonus dasar panggul, pengeras feses, dan keadaan jaringan vagina.
b.      Observasi tonus uretra.
c.       Periksa keutuhan saraf pudendal.
3.      Pengobatan
a.       Estrogen : Baik dosis oral, 0,3-1,25 mg, diminum tiap hari maupun krim vagina memperbaiki keadaan estrogen pada uretra yang maksimal. Obat ini ampuh untuk mengatasi inkontinensia urgensi.
b.      Agonis adrenergic-alfa, seperti pseudoefedrin−15-30 mg dosis oral, diminum 2 kali/hari, menghasilkan kontraksi otot polos, memperbaiki tekanan penutupan uretra yang maksimal. Obat ini ampuh untuk mengatasi inkontinensia stress.
c.       Obat antikolinergik
1)      Ditropan atau Ditropan XL (oksibutinin) mencegah kontraksi detrusor spontan. Efek samping meliputi mulut kering, iritabilitas, ansietas, dan retensi urine.
2)      Detrol atau Detrol LA (tolterodin) memiliki sedikit efek samping karena obat ini memiliki afinitas selektif yang tinggi terhadap reseptor muskarinik di kandung kemih. Namun, obat ini dikontraindikasikan pada pasien penderita glaucoma, retensi urine atau gastrik.
d.      Antidepresan trisiklik, seperti imipiramin−Obat ini telah berhasil mengatasi baik inkontinensia stress maupun urgensi. Obat ini memiliki efek antikolinergik dan alfa-adrenergik.
e.       Agens antimuskarinik: Karena obat ini secara tidak langsung berlawanan dengan saraf simpatis yang merelaksasi otot polos, obat ini digunakan untuk kandung kemih yang hiperaktif. Lihat informasi sebelumnya pada Obat-obatan antikolinergik.

REFERENSI :

Morgan Geri. 2009. Obstetri dan Ginekologi : Panduan Praktik. EGC. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...