PENGARUH ORGASME PADA PEREMPUAN
TERHADAP JENIS KELAMIN ANAK
Pada dasarnya kondisi rahim adalah netral, sedangkan
vagina karena letaknya yang dalam dan lembab, maka cenderung asam. Kondisi
vagina yang asam berfungsi untuk melindunngi sel telur dan organ reproduksi
perempuan dari serangan berbagai bakteri dan penyakit. Lingkungan vagina akan
menjadi basa pada saat puncak masa subur, ovulasi, dan beberapa hari setelah
ovulasi. Setelah itu kembali menjadi asam.
A.
Pengaruh Apabila Wanita Mencapai Orgasme
Pada saat seorang
wanita mencapai orgasme, maka vagina akan mengeluarkan cairan kental mirip
sperma yang disebut semen. Cairan ini bersifat basa atau alkali yang berfungsi
sebagai pelumas dan katalisator yang dapat mengubah kondisi lingkungan vagina
dari asam menjadi basa.
Pasangan suami istri
yang menginginkan anak laki-laki harus merekayasa kondisi basa ini dengan
mengusahakan agar istri mencapai orgasme dalam setiap berhubungan intim.
Kondisi ini sangat menguntungkan sperma Y (pembawa unsur kelamin laki-laki) dalam usahanya membuahi sel telur, sehingga
anak yang lahir dari hubungan intim semacam ini cenderung berjenis kelamin
laki-laki.
B.
Pengaruh Jika Wanita Tidak Mencapai Orgasme
Bila seorang wanita
tidak mengalami orgasme pada waktu berhubungan intim, maka tidak terjadi
perubahan kondisi lingkungan vagina, karena cairan semen yang berfungsi sebagai
katalisator yang merubah kondisi lingkungan vagina tidak keluar. Artinya,
kondisi lingkungan vagina tetap asam. Kondisi ini hanya memungkinkan bagi
kromosoom X sebagai pembawa unsur kelamin perempuan untuk bertahan hidup.
Sementara itu, kemungkinan besar kromosom Y sebagai pembawa unsur kelamin
laki-laki akan mati di tengah perjalanan karena tak tahan pada suasana vagina
yang asam.
Jadi bila dalam setiap
berhubungan intim si pria tidak bisa membuat wanita orgasme lebih dahulu, maka
tidak ada perubahan kondisi rahim atau tetap asam, umumnya anak yang lahir dari
hubungan seperti ini cenderung perempuan.
Ketika
seorang wanita orgasme akan menghasilkan enzim yang mengandung zat semen
seperti sperma yang bisa mengubah kondisi lingkungan rahim dari asam menjadi
basa. Hal ini menguntungkan kromosom Y (unsur laki-laki).
Wanita
yang tidak mengalami orgasme, kondisi rahimnya tetap asam. Kondisi asam
sangat menguntungkan sperma X sebagai unsur pembawa sifat perempuan.
|
Referensi :
Surya Gunawan. 2010. Mau Anak Laki-laki atau Perempuan? Bisa Diatur. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar