Senin, 20 Mei 2013

GANGGUAN SELAMA MASA HAMIL



GANGGUAN SELAMA MASA HAMIL

Sejak awal kehamilan hingga menjelang proses persalinan akan terjadi perubahan fisik pada wanita. Perubahan ini biasanya diikuti oleh berbagai keluhan, baik secara fisik maupun psikis.
Pada umumnya, setiap periode kehamilan memiliki jenis gangguan yang berbeda-beda. Gangguan tersebut bervariasi mulai dari yang ringan hingga tingkat berbahaya dan perlu penanganan dokter. Gangguan kehamilan sifatnya tak terduga. Bisa pada saat hamil muda, hamil tua, atau saat menjelang persalinan. Namun, hampir semua gangguan kehamilan bisa diatasi apalagi bila gangguan tersebut bisa dideteksi lebih awal dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Ada banyak gangguan kehamilan, menurut buku Obstetric and Gynaecology An Evidence-Based text for MRCOG (2004) gangguan kehamilan diuraikan sebagai berikut.
1.        Diabetes Melitus
Apabila ibu hamil sering buang air kecil, selalu merasa haus, sering merasa lapar yang disertai dengan gangguan toleransi glukosa, perlu diwaspadai adanya diabetes mellitus. Biasanya gejala ini tidak dirasakan oleh ibu hamil, tetapi akan berdampak pada janin, misalnya bayi lahir besar (makrosomia), kelainan jantung, atau hambatan pertumbuhan janin. Karena itu, perlu dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan perawatan yang baik.

2.        Penyakit Jantung (Cardiac Disease)
Kebutuhan oksigen dan zat-zat makanan bagi janin untuk tumbuh dan berkembang dipenuhi melalui darah ibu. Karena itu, peredaan darah bertambah dan jantung bekerja lebih keras dibandingkan sebelum ibu hamil. Kondisi ini ditandai dengan mudah, lelah, napas terengah-engah, pembengkakan pada kaki dan tungkai, serta peningkatan tekanan vena.

3.        Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid pada ibu hamil ada dua, yaitu kekurangan yodium (hipotiroid) dan kellebihan (hipertiroid) yodium. Hipotiroid disebabkan oleh kekurangan yodium pada ibu hamil. Wanita hamil yang menderita hipotiroidd berpotensi mengalami komplikasi pada kandungannya seperti kematian janin dalam kandungan, bayi lahir prematur, hipertensi pada saat hamil, kerusakan plasenta, dan masalah pada bayi yang dilahirkannya.
Sementara itu, hipertiroid bisa menyebabkan kelahiran prematur, pre-eklampsia, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), kematian bayi, dan peningkatan detak jantung abnormal pada bayi biasanya ditandai dengan kelopak mata menonjool, jari-jari gemetar, sering berdebar-debar, badan merasa panas, dan keringat yang berlebihan.

4.        Gangguan ginjal
Gangguan ginjal bisa dialami oleh ibu hamil. Biasanya ditandai dengan demam, urin keruh, tekanan darah meningkat, mual muntah, nyeri kepala, dan yeri pinggang. Apabila ibu mengalami gejala-gejala di atas, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter dan mendapatkan perawatan yang intensif untuk mencegah komplikasi pada janin.

5.        Gangguan Pernapasan
Pada saat hamil, terjadi perubahan kebutuhan oksigen yang memengaruhi kinerja paru-paru. Selain itu, pembesaran rahim akan menekan diafragma dan membuat ibu hamil sulit bernapas. Selagi gangguan ini tidak disertai gejala asma, denyut nadi yang cepat, atau nyeri dada, maka ibu cukup beristirahat saja.

6.        Anemia
Ibu hamil yang mengalami anemia ditandai dengan lemah, letih, lesu, dan merasa cepat lelah. Hal ini disebabkan kurangnya masukan zat besi dalam makanan ibu yang boleh jadi karena rasa mual dan muntah yang dirasakan ibu selama hamil. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel darah merah yang akan mengangkut oksigen. Untuk terapi anemia biasanya ibu hamil diberi suplemen zat besi.

7.        Nyeri Perut
Nyeri perut pada ibu hamil biasa disebut sebagai kotraksi. Kontraksi ini wajar terjadi pda ibu hamil mengingat dalam proses kehamilan terjadi perubahan fisiologis tubuh ibu maupun psikologis (faktor emosi). Apabila ibu mengalami nyeri perut, sebaiknya hentikan semua kativitas dan istirahat sebentar. Namun, jika kontraksi terjadi terus-menerus pada kehamilan kurang dari 20 minggu, perlu diwaspadai sebagai tanda-tanda awal keguguran.

8.        Infeksi
Infeksi yang mengganggu pada ibu hamil disebabkan oleh tiga macam, yaitu infeksi oleh virus, infeksi oleh bakteri, dan infeksi oleh protozoa. Peyakit infeksi pada ibu hamil bisa menyebabkan terjadinya keguguran atau dampak yang serius pada janin, seperti timbulnya kelainan dan cacat pada bayi yang dilahirkan. Beberapa penyakit infeksi yang harus diwaspadai ibu hamil antara lain sebagai berikut :

a.         Toxoplasma
Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut toxoplasma gondii. Parasit ini bisa hidup di dalam usus hewan, seperti kucing. Parasit ini berkembang di dalam usus dan berubah menjadi ookista yang keluar bersama tinja. Melalui tinja inilah parasit menyebar. Selain kucing, hewan pembawa toxoplasma diantaranya tikus, merpati, dan anjing.
Untuk mencegah terjadinya penularan toxoplasma, anda jangan mengonsumsi daging atau telur yang belum matang. Cuci sayur dan buah sampai bersih, cuci tangan sebelum makan, menggunakan sarung tangan saat dan sedang bersih-bersih atau berkebun, serta perhatikan kesehatan hewan peliharaan anda.

b.        Rubella
Infeksi ini disebabkan oleh virus rubella yang ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit, dan pembesara kelenjar getah bening. Apabila terjadi pada wanita hamil dapat menyebabkan kelainan pada bayi.

c.         Cytomegalovirus (CMV)
Infeksi CMV ini disebabkan oleh virus cytomegalo yang bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium. Penularan CMV ini melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan penderita CMV, hubungan seksual, tranfusi darah, dan janin dari ibunya. CMV akan menyebabkan beberapa kelainan seperti bayi premature, berat badan lahir rendah, mikrocepali (kepala kecil), gejala kunig bahkan retardasi mental.

d.        Herpes
Infeksi herpes disebabkan oleh virus. Apabila ibu yang sedang hamil terkena virus herpes, maka akan berbahaya bagi janin karena akan mengakibatkan kelainan seperti lepuh pada kulit, mikrosefali (kepala kecil), radang otak, radang mata, dan radang hati. Karena itu, ibu bersiap-siap untuk melakukan operasi sesar supaya bayi tidak terpapar virus herpes.

e.         Infeksi Menular Seksual
Infeksi yang dimaksud adalah infeksi hepatitis B, HIV, AIDS, Gonorrhea, dan sifilis. Infeksi tersebut ditularkan melalui hubungan seksual yang pada akhirnya berakibat buruk bagi janin. Selain bisa menimbulkan keguguran juga salah satu infeksi di atas, lebih baik ibu melakukan konsultasi rutin ke dokter.

9.        Hipertensi (Peningkatan Tekanan Darah)
Pada umumnya ibu hamil akan mengalami peningkatan tekanan darah. Namun, peningkatan tekanan darah yang tidak wajar atau melebihi 140/90 mmHg sebelum kehamilan 20 minggu perlu diwaspadai sebagai munculnya hipertensi ibu hamil.
Tanda-tanda yang menyertai hipertensi antara lain peningkatan tekanan darah yang lebih dari biasanya, adanya pembengkakan pada kaki dan tungkai, kadar protein tinggi pada urin, nyeri kepala, dan peningkatan berat badan yang berlebihan. Apabila gejala-gejala tersebut dibiarkkan akan menjadi eklamsia yang sangat berbahaya bagi keselamatan ibu dan janin.




Referensi :
Surya Gunawan. 2010. Mau Anak Laki-laki atau Perempuan?  Bisa Diatur. Agromedia Pustaka. Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...