PERDARAHAN POSTPARTUM
Perdarahan
postpartum adalah perdarahan kala ketiga yang melebihi 40 cc, disebut dengan
perdarahan primer apabila terjadi pada 24 jam pertama dan perdarahan sekunder
apabila terjadi setelah 24 jam.
1.
Predisposisi
a.
Keadaan umum
lemah-anemia
b.
Multiparitas
c.
Pascatindakan
operasi vaginal
d.
Distensi uterus
berlebihan
·
Hidramnion
·
Hamil ganda
e.
Kelelahan ibu
·
Prolong labour
·
Neglected labour
f.
Trauma
persalinan
·
Robekan vagina
dan perineum
·
Robekan serviks
·
Robekan forniks
·
Robekan uterus
2.
Penyebab perdarahan postpartum
a.
Perdarahan
postpartum primer
·
Atonia uteri
·
Retensio
plasenta
·
Placenta rest
·
Trauma
persalinan
·
Gangguan
pembekuan darah
b.
Perdarahan
postpartum sekunder
·
Placenta rest
·
Trauma
persalinan
·
Infeksi
|
Catatan:
Perdarahan
postpartum (P3) dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
P3 primer : perdarahan berlangsung dalam waktu 24 jam
pertama.
b.
P3 sekunder
Ø Perdarahan terjadi setelah 24 jam pertama.
Ø Sebagian besar disebabkan oleh placenta rest.
Ø Tindakan definitif yang dilakukan adalah dilatasi
dan kuretase.
Ø Pemeriksaan PA.
Ø Diikuti dengan profilaksis antibiotika dan
uterotonika.
3.
Tata laksana penanganan
a. Penanganan umum
Ø perbaikan keadaan umum segera
·
pemsangan infus,
·
transfusi darah,
·
pemberian
antibiotika,
·
pemberian
uterotonika.
Ø Pada keadaan gawat dilakukan referral ke rumah sakit
tipe C.
b. Pada robekan
serviks vagina dan perineum, perdarahan diataso dengan jalan menjahit kembali.
c. Penanganan khusus
Ø Atonia uteri
Ø Retensio plasenta
Referensi :
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Penerbit :
EGC. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar