http://masterbiologi.com/alat-reproduksi-wanita/
Organ reproduksi membentuk apa yang dikenal sebagai traktus genitalis yang berkembang setelah traktus urinarius. kelamin laki-laki maupun perempuan sejak lahir sudah dapat ditentukan. Tetapi sifat-sifat kelamin belum dapat di kenal, sel produksi berkembang di sebelah depan ginjal yang tumbuh sebagai koloni-koloni sel kemudian membentuk kelenjar reproduksi. perkembangan sifat terjadi pada umur 10-14 tahun. perubahan penting terjadi pada usia remaja ketika jiwa dan raganya menjadi matang.
Pada laki-laki dewasa pubertas dimulai dengan perubahan
suara lebih berat, pembesaran genitalia eksterna, tampilnya bulu di atas tubuh
dan muka. Pada wanita ditandai dengan menstruasi pertama (menarke), uterus dan
vagina membesar, buah dada membesar, serta jaringan ikat dan saluran darah
bertambah, sifat kelamin sekunder tampil, lengkung tubuh berkembang, adanya
bulu ketiak dan pubis pelvis melebar.
Organ Reproduksi Wanita
Organ pelvis terletak di bawah,
berhubungan dengan rongga abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubispada sisi
samping dan depan. Os sakrum dan os koksigis membentuk batas belakang dan
pinggiran pelvis dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang iliopektinal
sebelah sisi damping dan depan dari tulang sakrum.
Pintu keluar pelvis (pintu bawah)
dibatasi oleh os koksigis di belakang simfisis pubis, di depan lengkung os
pubis, os iski, serta ligamentum yang berjalan dari os iski dan os sakrum
disetiap sisi, pintu keluar ini membentuk dasar pelvis. dasar pelvis dibentuk
oleh dua berkas otot m. levator ani dan m. koksigis yang bekerja sebagai
diafragma pelvis.
Perineum merupakan bagian terendah
dari badan, berupa sebuah garis yang menyambung kedua tuberositas iski, daerah
depan segitiga kongenital dan bagian belakang segitiga anal. Titik tengahnya disebut
badan peineum terdiri dari otot fibrus yang kuat di sebelah depan anus.
Di
dalam rongga pelvis terdapat kandung kemih dan dua buah ureter yang terletak di
belakang simfisis, kolon sigmoid sebelah kiri fosa iliaka, dan rektum terletak
di sebelah belakang limfe rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar pembuluh
limfe, serabut saraf fleksus lumbosakralis untuk anggota gerak bawah, cabang
pembuluh darah artei iliaka interna dan vena iliaka interna melengkapi isi
rongga pelvis. Genitalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai
saluran tersendiri. Alat reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian.
Genitalia Luar
Alat Genital luar terdiri dari :
1. Tundum (mons veneris). Bagian yang
menonjol meliputi simfisis yang teridiri dari jaringan dan lemak, area ini
mulai ditumbuhi bulu pada masa pubertas.
2. Labia mayora (bibir besar). Dua lipatan
dari kulit antara kedua paha bagian atas labia mayora, banyak mengandung urat
saraf.
3. Labia minora (bibir kecil). Berada
sebelah dalam labia mayora.
4. Klitoris (klentit). Sebuah jaringan
ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau yang dapat mengeras dan
tegang (erektil) yang mengandung urat saraf.
5. Vestibulum (serambi). Merupakan rongga
yang berada diantara bibir kecil (labia minora), muka belakang dibatasi oleh
klitoris dan perineum, dalam vestibulum terdapat muara-muara dari :
·
Liang senggama
(introitus vagina)
·
Uretra
·
Kelenjar bartholin.
·
Kelenjar skene
kiri dan kanan.
6. Hymen (selaput dara). Lapisan tipis
yang menutupi sebagian besar dari liang senggama, ditengahnya berlubang supaya
kotoran menstruasi dapat mengalir ke luar, letaknya di mulut vagina. Bagian ini
bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada yang lunak, lubangnya ada yang
seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari.
7. Perineum (kerampang). Terletak di
antara vulva dan anus, panjangnya lebih kurang 4 cm.
Genitalia Dalam
Suatu alat reproduksi yang berada
di dalam yang tak dapat di lihat kecuali dengan jalan pembedahan. Alat genitalia
bagian dalam terdiri dari :
1. Vagina (liang kemaluan). Tabung yang
dilapisi membrane dari jenis epithelium bergaris khusus, dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7 cm. bagian
ini merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan
liang senggama (vagina) 9 cm, lebih pendek dari dinding belakang. Pada puncak
vagina menonjol leher rahim (serviks uteri) yang disebut porsio. Bentuk vagina
sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae.
2. Uterus (rahim). Organ yang tebal,
berotot dan berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis antara rectum di
belakang dan kandung kemih di depan, ototnya disebut miometrium. Uterus terapung
di dalam pelvis dengan jaringan ikat dan ligament. Panjang uterus ± 7½ cm,
lebar 5 cm, tebal 2½ cm, berat 50 g. Pada rahim wanita dewasa yang belum pernah
menikah (bersalin) panjang uterus adalah 5-8 cm dan bertanya 30-60 g. Uterus
terdiri dari :
·
Fundus uteri
(dasar rahim). Bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran telur.
·
Korpus uteri.
Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bagian ini berfungsi sebagai tempat
janin berkembang. Rongga yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum uteri
atau rongga rahim.
·
Serviks
uteri. Ujung serviks yang menuju puncak vagina disebut porsio, hubungan antara
kavum uteri dan kanalis servikalis disebut ostium uteri internum.
Dinding uterus
terdiri dari :
·
Endometrium
(epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah), merupakan lapisan dalam uterus
yang mempunyai arti penting dalam siklus haid. Seorang wanita pada masa
reproduksi, pada kehamilan endometrium akan menebal, pembuluh darah bertambah
banyak yang diperlukan untuk member makanan pada janin.
·
Miometrium
(lapisan otot polos), tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mendorong isinya
keluar pada waktu persalinan. Sesudah plasenta lahir akan mengalami pengecilan
sampai keukuran normal sebelumnya.
·
Lapisan serosa
(peritoneum visceral), terdiri atas ligamentum yang menguatkan uterus yaitu :
a. Ligamentum kardinale kiri dan
kanan, mencegah supaya uterus tidak turun.
b. Ligamentum sakrouterinum kiri dan
knan, menahan uterus supaya tidak banyak bergerak.
c. Ligamentum rotundum kiri dan
kanan, menahan uterus agar tetap dalam keadaan antefleksi.
d. Ligamentum latum kiri dan kanan,
ligamentum yang meliputi tuba.
e. Ligamentum infundibulo pelvikum, ligament
yang menahan tuba falopii.
Fungsi uterus untuk menahan ovum
yang telah dibuahi selama perkembangan, ovum yang telah keluar dari ovarium
dihantarkan melalui tuba uterine ke uterus. Pembuahan ovum secara normal
terjadi di dalam tuba dan ovum tertanam dalam endometrium. Pada waktu hamil
uterus bertambah besar, dindingnya menjadi tipis tetapi kuat dan besar sampai
keluar pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan janin. Pada saat
melahirkan uterus berkontraksi mendorong bayi dan plasenta keluar.
3. Ovarium merupakan kelenjar
berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterine dan
terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan
(hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi yaitu pematangan folikel Graaf dan
mengeluarkan ovum. Bila folikel Graaf robek maka menjadi perdarahan yang kemudian
terjadi penggumpalan darah pada ruang folikel. Ovarium mempunyai tiga fungsi :
- Memproduksi ovum.
- Memproduksi hormon estrogen
- Memproduksi hormon progesterone.
Ovarium disebut juga indung telur.
Di dalam ovarium ini terdapat jaringan bulbus dan jaringan tibulus yang
menghasilkan telur (ovum) dan ovarium ini hanya terdapat pada wanita, letaknya
di dalam pelvis di sebelah kiri-kanan uterus, membentuk, mengembangkan serta
melepaskan ovum, dan menimbulkan sifat-sifat kewanitaan. Misalnya, pelvis yang
membesar, timbulnya siklus menstruasi. Bentuknya bulat telur, beratnya 5-6 gram.
Bagian dalam ovarium disebut medulla ovary dibuat dari jaringan ikat. Jaringan yang
banyak mengandung kapiler darah dan serabut kapiler saraf. Bagian luar bernama
korteks ovary, terdiri dari folikel-folikel yaitu kantong-kantong kecil yang
berdinding epithelium dari berisi ovum.
Kelenjar
ovarika terdapat pada wanita terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan
uterus, menghasilkan hormone progesterone dan estrogen. Hormone ini dapat
mempengaruhi kerja dan menentukan sifat-sifat kewanitaan. Misalnya, panggul
yang besar, panggul sempit dan lain-lain.
Siklus menstruasi. Perubahan terjadi di
dalam ovarium dan uterus selama masa menstruasi berlangsung kira-kira 5 hari. Selama
masa ini epithelium permukaan dinding uterus terlepas dan terjadi sedikit
perdarahan. Masa setelah menstruasi adalah masa perbaikan dan pertumbuhan yang
berlangsung Sembilan hari ketika selaput terlepas untuk diperbaharui, tahap ini
dikendalikan oleh estrogen. Sedangkan pengendalian estrogen dikendalikan oleh
FSH (follicle stimulating hormone)
terjadi pada hari ke-14, kemudian disusul 14 hari tahap sekretorik yang
dikendalikan oleh progesterone.
1. Tuba falopi, berjalan ke arah lateral kiri dan kanan. Ada dua
saluran telur kiri dan kanan. Panjang kira-kira 12 cm diameter 3-8 mm. tuba
falopi terdiri atas :
·
Pars interstitialis,
bagian yang terdapat di dinding uterus.
·
Pars ismika/ismus,
merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
·
Pars ampularis,
bagian yang berbentuk saluran leher tenpat konsepsi agak lebar.
·
Infundibulum,
bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan mempunyai umbai yang disebut
fimbria untuk menangkap telur kemudian menyalurkan telur ke dalam tuba.
Fungsi tuba uterine mengantarkan
ovum dari ovarium ke uterus, menyediakan tempat untuk pembuahan. Ovum yang
dibuahi dalam saluran tuba ini menimbulkan kehamilan ektopik, karena ovum tidak
dapat bergerak terus maka ovum tertanam dalam tempat yang abnormal, hal ini bias
berlangsung 8-10 minggu.
- siklus menstruasi normal -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar