Kamis, 11 April 2013

SIKLUS MENSTRUASI (MENSTRUAL CYCLE)

http://smartmama.com/2017/01/10/yang-terjadi-pada-tubuh-saat-menstruasi/


Pubertas pada wanitas dalam masa itu mulai produktif artinya masa mendapat keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah itu wanita memasuki masa klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium (kemunduran). Haid berangsur-angsur berhenti selama 1-2 bulan dan kemudian berhenti sama sekali yang disebut dengan menopause. Selanjutnya terjadi kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh, dan kemampuan fisik.

Menstruasi 

Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi, selaput lendir rahim dari hari ke hari terjadi perubahan yang berulang selama satu bulan mengalami empat masa (stadium). 

Stadium menstruasi (desquamasi)
Pada masa ini endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal disebut statum basale yang berlangsung selama empat hari. Dengan haid, keluar darah, potongan endometrium dan lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku karena ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan mukosa, banyaknya perdarahan selama haid kira-kira 50 cc.

Stadium post-menstrum (regenerasi)
Luka yang terjadi karena endometrium terlepas, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar endometrium. Pada masa ini tebal endometrium kira-kira 0,5 mm dan berlangsung selama 4 hari.

Stadium intermenstruum (proliferasi)
Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain, berlangsung kira-kira 5-14 hari dari hari pertama haid.

Stadium praemenstruum (sekresi)
Pada stadium ini endometrium tetap tebalnya tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk mempersiapkan endometrium menerima telur.
            Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat (stratum kompaktum) yang hanya ditembus oleh saluran-saluran keluar dari kelenjar, lapisan stratum spongeosum yang banyak lubang-lubangnya karena terdapat rongga dari kelenjar dan lapisan bawah disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung 14-28 hari, kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepas dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.


-          Gambar siklus menstruasi -
Siklus ovarium

Dalam ovarium banyak terdapat sel-sel telur muda yang di kelilingi oleh sel gepeng bangunan ini disebut folikel primordial. Sebelum pubertas ovarium masih dalam keadaan istirahat. Pada waktu oubertas pada pengaruh hormone dari lobus interior hipofise yaitu FSH. Folikel primordial mulai tumbuh walaupun hanya satu yang masak kemudian pecah dan yang lainnya mati. Pemasakan folikel primordial terjadi sebagai berikut.
            Mula-mula sel-sel sekeliling ovum berlipat ganda kemudian timbul diantara sel-sel rongga yang berisi cairan follikuli. Ovum terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpukan sel yang menonjol ke dalam rongga follikel, tumpukan sel dengan telur di dalamnya disebut cumulus ophurus. Antara sel telur dan sel sekitarnya terdapat zona pellucida. Sel-sel granulosa lainnya membatasi ruang follikel yang disebut membran.
            Dengan tumbuhnya follikel jaringan ovarium sekitar follikel tersebut terdesak keluar dan membentuk dua lapisan yaitu theca interna yang banyak mengandung pembuluh darah dan theca eksterna terdiri dari jaringan ikat padat. Follikel yang masak disebut folikel de Graaf menghasilkan estrogen tempat permukaan hormon ini pada theca interna. Sebelum pubertas terdapat pada lapisan dalam korteks ovarium dan tetap tinggal di lapisan tersebut.
            Setelah pubertas follikel tersebut mendekati permukaan dan menonjol keluar karena ligamentum follikuli terbentuk terus maka tekanan dalam follikel makin lama makin tinggi. Tetapi untuk terjadinya ovulasi bukan hanya bergantung pada tekanan tinggi tersebut tetapi juga harus mengalami perubahan-perubahan nekrobiotik pada permukaan follikel.
Awalnya sel-sel ovarium menjadi tipis hingga pada suatu waktu follikel akan pecah dan mengakibatkan keluarnya liquor follikuli bersama ovum. Keluarnya sel telur dari follikel de Graaf pecah disebut ovulasi. Sel granulosa yang mengelilingi sel telur telah bebas, disebut corona radiate. Setelah ovulasi sel-sel granulosa dari dinding follikel mengalami perubahan dan mengandung zat warna kuning disebut lutein. Dengan demikian sisa follikel berubah menjadi butir kuning disebut korpus luteum, mengeluarkan hormon yang disebut progesteron di samping estrogen. Bergantung pada apakah terjadi konsepsi (pembuahan) atau tidak, korpus luteum dapat menjadi korpus luteum gravidarum atau korpus luteum menstruationum.
Korpus luteum mentruationum mempunyai masa hidup 8 hari setelah berdegenarasi dan diganti dengan jaringan ikat yang menyerupai stroma ovarium. Korpus luteum yang berdegenerasi disebut korpus albikan yang berwarna putih. Dengan terbentuknya korpus albikan maka pembentukan hormon progesteron dan estrogen mulai berkurang malahan berhenti sama sekali. Ini menghasilkan iskemia dan nekrose endometrium dan disusul dengan menstruasi. Estrogen dapat menyebabkan proliferasi dari endometrium. Fase ini disebut fase follikuler (preovulatoir) yang berlangsung hari pertama menstruasi sampai ovulasi.
Korpus luteum graviditatum setelah terjadi ovulasi maka sel telur masuk ke dalam tuba dan diangkut ke kavum uteri. Hal ini terjadi pada waktu ovulasi ujung ampula tuba menutup permukaan ovarium. Selanjutnya sel telur digerakkan oleh peristaltik dan rambut getar dari sel-sel selaput lendir tuba ke arah kavum uteri, kalau tidak terjadi kehamilan sel telur mati dalam beberapa jam. Bila terjadi kehamilan maka terjadilah pertemuan dan persenyawaan dari sel telur dan sel mani dalam ampula tuba. Sel telur yang telah dibuahi itu berjalan ke kavum uteri menanamkan diri dalam endometrium (nidasi).
Zigot (sel telur yang dihamilkan) mengeluarkan hormon-hormon hingga korpus luteum yang biasanya hidup 8 hari sekarang tidak mati bahkan tumbuh menjadi besar dinamakan korpus luteum graviditatum yang hidup sampai bulan keempat kehamilan. Setelah bulan keempat fungsinya diambil alih oleh plasenta. Karena korpus luteum tidak mati maka progesteron dan estrogen terus terbentuk. Endometrium menjadi lebih tebal berubah menjadi desidua sehingga selama kehamilan berlangsung tidak terjadi haid. Perubahan pada endometrium dipengaruhi oleh kejadian-kejadian dalam ovarium dan kejadian dalam ovarium dipengaruhi oleh kelenjar yang lebih tinggi keududkannya yaitu kelenjar hipofise.

referensi :
Syaifudin. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...