http://smartmama.com/2017/01/10/yang-terjadi-pada-tubuh-saat-menstruasi/
Pubertas pada wanitas
dalam masa itu mulai produktif artinya masa mendapat keturunan yang berlangsung
kira-kira 30 tahun. Setelah itu wanita memasuki masa klimakterium, merupakan
masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium (kemunduran). Haid berangsur-angsur
berhenti selama 1-2 bulan dan kemudian berhenti sama sekali yang disebut dengan
menopause. Selanjutnya terjadi kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh,
dan kemampuan fisik.
Menstruasi
Wanita yang sehat dan
tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya
yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi, selaput lendir rahim dari
hari ke hari terjadi perubahan yang berulang selama satu bulan mengalami empat
masa (stadium).
Stadium
menstruasi (desquamasi)
Pada masa ini
endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya
lapisan tipis yang tinggal disebut statum basale yang berlangsung selama empat
hari. Dengan haid, keluar darah, potongan endometrium dan lendir dari serviks. Darah
ini tidak membeku karena ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan
darah dan mencairkan potongan mukosa, banyaknya perdarahan selama haid
kira-kira 50 cc.
Stadium
post-menstrum (regenerasi)
Luka yang terjadi
karena endometrium terlepas, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput
lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar endometrium. Pada masa ini
tebal endometrium kira-kira 0,5 mm dan berlangsung selama 4 hari.
Stadium
intermenstruum (proliferasi)
Pada masa ini
endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. kelenjar-kelenjar tumbuhnya
lebih cepat dari jaringan lain, berlangsung kira-kira 5-14 hari dari hari
pertama haid.
Stadium
praemenstruum (sekresi)
Pada
stadium ini endometrium tetap tebalnya tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi
panjang dan berliku-liku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah
tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan
ini untuk mempersiapkan endometrium menerima telur.
Pada endometrium sudah dapat
dibedakan lapisan atas yang padat (stratum kompaktum) yang hanya ditembus oleh
saluran-saluran keluar dari kelenjar, lapisan stratum spongeosum yang banyak
lubang-lubangnya karena terdapat rongga dari kelenjar dan lapisan bawah disebut
stratum basale. Stadium ini berlangsung 14-28 hari, kalau tidak terjadi
kehamilan maka endometrium dilepas dengan perdarahan dan berulang lagi siklus
menstruasi.
-
Gambar siklus menstruasi -
Siklus ovarium
Dalam
ovarium banyak terdapat sel-sel telur muda yang di kelilingi oleh sel gepeng
bangunan ini disebut folikel primordial. Sebelum pubertas ovarium masih dalam
keadaan istirahat. Pada waktu oubertas pada pengaruh hormone dari lobus
interior hipofise yaitu FSH. Folikel primordial mulai tumbuh walaupun hanya
satu yang masak kemudian pecah dan yang lainnya mati. Pemasakan folikel primordial
terjadi sebagai berikut.
Mula-mula sel-sel sekeliling ovum
berlipat ganda kemudian timbul diantara sel-sel rongga yang berisi cairan
follikuli. Ovum terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpukan sel yang
menonjol ke dalam rongga follikel, tumpukan sel dengan telur di dalamnya
disebut cumulus ophurus. Antara sel
telur dan sel sekitarnya terdapat zona pellucida.
Sel-sel granulosa lainnya membatasi ruang follikel yang disebut membran.
Dengan tumbuhnya follikel jaringan ovarium sekitar
follikel tersebut terdesak keluar dan membentuk dua lapisan yaitu theca interna yang banyak mengandung
pembuluh darah dan theca eksterna
terdiri dari jaringan ikat padat. Follikel yang masak disebut folikel de Graaf menghasilkan estrogen tempat
permukaan hormon ini pada theca
interna. Sebelum pubertas terdapat pada lapisan dalam korteks ovarium dan tetap
tinggal di lapisan tersebut.
Setelah pubertas follikel tersebut mendekati permukaan
dan menonjol keluar karena ligamentum follikuli terbentuk terus maka tekanan
dalam follikel makin lama makin tinggi. Tetapi untuk terjadinya ovulasi bukan
hanya bergantung pada tekanan tinggi tersebut tetapi juga harus mengalami
perubahan-perubahan nekrobiotik pada permukaan follikel.
Awalnya
sel-sel ovarium menjadi tipis hingga pada suatu waktu follikel akan pecah dan
mengakibatkan keluarnya liquor
follikuli bersama ovum. Keluarnya sel telur dari follikel de Graaf pecah disebut ovulasi. Sel granulosa yang mengelilingi sel
telur telah bebas, disebut corona radiate.
Setelah ovulasi sel-sel granulosa dari dinding follikel mengalami perubahan dan
mengandung zat warna kuning disebut lutein.
Dengan demikian sisa follikel berubah menjadi butir kuning disebut korpus
luteum, mengeluarkan hormon yang disebut progesteron di samping estrogen. Bergantung
pada apakah terjadi konsepsi (pembuahan) atau tidak, korpus luteum dapat menjadi
korpus luteum gravidarum atau korpus luteum menstruationum.
Korpus
luteum mentruationum mempunyai masa
hidup 8 hari setelah berdegenarasi dan diganti dengan jaringan ikat yang
menyerupai stroma ovarium. Korpus luteum yang berdegenerasi disebut korpus
albikan yang berwarna putih. Dengan terbentuknya korpus albikan maka
pembentukan hormon progesteron dan estrogen mulai berkurang malahan berhenti
sama sekali. Ini menghasilkan iskemia dan nekrose
endometrium dan disusul dengan menstruasi. Estrogen dapat menyebabkan
proliferasi dari endometrium. Fase ini disebut fase follikuler (preovulatoir)
yang berlangsung hari pertama menstruasi sampai ovulasi.
Korpus
luteum graviditatum setelah terjadi ovulasi maka sel telur masuk ke dalam tuba
dan diangkut ke kavum uteri. Hal ini terjadi pada waktu ovulasi ujung ampula
tuba menutup permukaan ovarium. Selanjutnya sel telur digerakkan oleh
peristaltik dan rambut getar dari sel-sel selaput lendir tuba ke arah kavum
uteri, kalau tidak terjadi kehamilan sel telur mati dalam beberapa jam. Bila terjadi
kehamilan maka terjadilah pertemuan dan persenyawaan dari sel telur dan sel
mani dalam ampula tuba. Sel telur yang telah dibuahi itu berjalan ke kavum
uteri menanamkan diri dalam endometrium (nidasi).
Zigot
(sel telur yang dihamilkan) mengeluarkan hormon-hormon hingga korpus luteum
yang biasanya hidup 8 hari sekarang tidak mati bahkan tumbuh menjadi besar
dinamakan korpus luteum graviditatum yang hidup sampai bulan keempat kehamilan.
Setelah bulan keempat fungsinya diambil alih oleh plasenta. Karena korpus
luteum tidak mati maka progesteron dan estrogen terus terbentuk. Endometrium menjadi
lebih tebal berubah menjadi desidua sehingga selama kehamilan berlangsung tidak
terjadi haid. Perubahan pada endometrium dipengaruhi oleh kejadian-kejadian
dalam ovarium dan kejadian dalam ovarium dipengaruhi oleh kelenjar yang lebih
tinggi keududkannya yaitu kelenjar hipofise.
referensi :
Syaifudin. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar