https://www.drelist.com/penile-anatomy-brief/
Genitalia
pada laki-laki tidak terpisah dengan saluran uretra, berjalan sejajar pada
kelamin luar laki-laki. Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian:
1. Kelenjar,
yang termasuk kelenjar ialah:
a. Testis
b. Vesika
seminalis
c. Prostat
d. Bulbouretralis
2. Kelenjar
duktuli, yang termasuk kelenjar duktuli:
a. Epididimis
b. Duktus
seminalis
c. Uretra
3. Bangun
penyambung
a. Skrotum
b. Fenikulus
spermatikus
c. Penis
Kelenjar
Testis
Testis merupakan organ kelamin laki-laki
tempat spermatozoa dan hormon laki-laki dibentuk. Testosteron dihasilkan oleh
testis, berkembang di dalam abdomen sewaktu janin, dan turun melalui saluran
inguinal kiri dan kanan masuk ke dalam skrotum menjelang akhir kehamilan.
Kelenjar testis, bentuknya seperti
telur, banyaknya 2 buah menghasilkan sel mani atau sperma. Testis terletak
menggantung pada urat-urat spermatik di dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang
masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam skrotum masing-masing di
tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agak menebal sehingga
membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.
Testis terdiri dari belahan-belahan yang
bernama lobulus testis. Testis juga menghasilkan hormon testosteron dan bekerja
sebagai kelenjar endokrin. Hormon testosteron ini berfungsi untuk menentukan
sifat-sifat kejantanan. Contoh: Tumbuhnya jenggot dan jakun, suara yang
membesar, serta bentuk badan yang besar dan kuat.
Fungsi
testis:
1. Membentuk
gamet-gamet baru yitu spermatozoa, dilakukan di tubulus seminiferous.
2. Menghasilkan
hormone testosterone, dilakukan oleh sel interstisial.
Dikirim melalui saluran yang terdapat di
belakang buah pelir dan melewati sebelah dalam. Di sebelah belakang saluran ini
terdapat duktus deferens. Kelenjar testis menghasilkan hormone FSH dan LH. Disamping
itu testis dapat menghasilkan hormone testosterone. Hormone testosterone ini
disekresi oleh testis, sebagian besar berkaitan dengan protein plasma. Beredar
dalam darah 15-30 menit, kemudian disekresi.
Testosteron
dihasilkan pada anak usia 11-14 tahun. Pembentukan ini meningkat dengan cepat
pada permulaan pubertas dan berlangsung hampir sepanjang kehidupan.
Berkurangnya kecepatan produksi setelah umur 40 tahun. Pada umur 80 tahun
menghasilkan testosteron lebih kurang 1/5 dari nilai puncak.
Testosteron meningkat kecepatan sekresinya oleh beberapa kelenjar utama pada
kelenjar sebasea. Pada wajah menimbulkan jerawat, gambaran yang paling sering
pada pubertas.
Vesika seminalis
Kelenjar yang panjangnya 5-10 cm, berupa
kantong seperti huruf S berkelok-kelok, sekretnya yang alkalis bersama dengan
cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang mengandung fruktosa yang
merupakan sumber energi untuk spermatozoa. Vesika seminalis bermuara pada
duktus deferens pada bagian yang hampir masuk prostat. Dindingnya tipis,
mengandung serabut otot dan mukosa, terbagi menjadi ruang-ruang dan lekuk-lekuk
yang penampangnya memperlihatkan gambaran jembatan membran mukosa.
Vesika seminalis mempunyai saluran
yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus vesikula seminalis ini akan
bergabung dengan duktus deferens. Penggabungan dari kedua duktus ini membentuk
duktus baru yang bernama duktus ejakulatorius yang bermuara pada 2 buah
kelenjar tubule alveolar yang terletak di kanan dan kiri di belakang leher
kandung kemih. Secret vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani.
Fungsinya menghasilkan cairan yang disebut semen untuk cairan pelindung
spermatozoa.
Kelenjar
ini merupakan kelenjar yang terletak di bawah vesika urinaria melekat pada
dinding bawah vesika urinaria disekitar uretra bagian atas. Kelenjar prostat
kira-kira sebesar buah kenari. Letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi
uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran dari otot polos. Prostat
mengeluarkan secret cairan yang bercampur skret dari testis. Perbesaran prostat
akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin.
Kelenjar
prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi
atas empat lobus yaitu:
1. Lobus
posterior
2. Lobus
lateral
3. Lobus
anterior
4. Lobus
medial
Fungsi kelenjar prostat menambah cairan alkalis pada
cairan seminalis berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang
terdapat pada uretra dan vagma. Kelenjar bulbo uretralis terletak di sebelah
bawah dari kelenjar prostat panjangnya 2-5 cm. fungsinya hampir sama dengan
kelenjar prostat.
Duktus Duktuli
Epididimis
Merupakan
saluran halus yang panjangnya ±6 cm terletak di sepanjang atas tepi dan
belakang dari testis. Terdiri dari kepala/kaput yang terletak di atas kutup
testis. Badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral,
lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran
ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis
merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus eferentis panjangnya ±20 cm,
berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara ke duktus epididimis
tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens. Fungsinya sebagai
saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum diejakulasi, dan memproduksi
semen.
Semen
terdiri dari secret epididimis vesika seminalis dan prostat serta mengandung
spermatozoa yang dikeluarkan setiap ejakulasi. Spermatozoa bergerak dalam
semen, lingkungan cairan alkalis melindungi dari keasaman.
-
Gambar tubulus testis dan epididimis –
Duktus deferens
Duktus
deferens merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis. Kemudian
duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih di
belakang kandung kemih. Akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan
selanjutnya membentuk ejakulatorius, dan bermuara di prostat. Panjang duktus
deferens 50-40 cm berjalan bersama pembuluh darah dan saraf dalam funikulus
spermatikus melalui kanalis inguinalis, memanjang pada bagian akhir berbentuk
kumparan disebut ampula duktus deferentis. Duktus ini terletak dalam osteum
vesika seminalis berlanjut sebagai duktus ejakulatorius yang menembus prostat.
Uretra
Uretra
merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran ejakulasi
(mani). Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh
kegiatan kontraksi prostat.
Bangun Penyambung
skrotum
merupakan kantong yang menggantung di dasar pelvis, tempat sepasang testis
tersimpan. Di depan srotum terletak penis, di belakang skrotum terletak anus.
Skrotum (kantung buah pelir), berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa
lemak. Subkutan berisi sedikit jaringan otot, testis (buah pelir) berada dalam
pembungkus yang disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari peritoneum.
Penis
Penis terletak menggantung di depan
skrotum. Bagian ujung penis disebut glan penis. Bagian tengahnya disebut korpus
penis dan pangkalnya disebut radiks penis. Glan penis tertutup oleh kulit
korpuspenis, kulit penutup ini disebut prepusium. Penis (zakar) terdiri atas jaringan
seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretra dari glan penis adalah
frenulum atau kulup.
Penis
merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi
jaringan fibrosa ringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti karet
busa. Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah
sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadilah ereksi penis, ereksi oenis
dipengaruhi oleh otot:
a. Mukulus
iskia kavernosus, muskulus erektor penis, otot-otot ini menyebabkan erektil
(ketegangan) pada waktu koitus (persetubuhan).
b. Muskulus
bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan urin. Penis mempunyai tiga buah korpus
kavernosa (alat pengeras zakar) yaitu dua buah korpus kavernosus uretra,
terletak disebelah punggung atas dari penis. Satu korpus kavernosus uretra,
terletak disebelah bawah dari penis yang merupakan saluran kemih.
Korpus
kavernosus penis terdiri dari jaringan yang mengandung banyak sekali pembuluh
darah. Pada waktu akan mengadakan hubungan kelamin (koitus), maka penis akan
menjadi lebih besar dank eras oleh karena korpus tersebut. Korpus tersebut
banyak mengandung darah, dengan jalan demikian maka spermatozoid dapat
dihantarkan sampai pintu vagina.
-
Gambar organ reproduktif pria –
Tidak ada komentar:
Posting Komentar