Hormon
wanita
Pada wanita terdapat releasing factor (RF) yang dikeluarkan
dari hipotalamus ke hipofisis yang merangsang pengeluaran. Follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), keduanya dikeluarkan dari hipofisis
anterior.
1. Hormone estrogen.
Disekresi oleh sel-sel trache intravolikel ovarium, korpus latum dan plasenta,
sebagian kecil oleh korteks adrenal. Estrogen mempermudah pertumbuhan folikel
ovarium dan meningkatkan tuba uterina dan jumlah otot uterus dan kadar protein
kontraktil uterus. Estrogen memengaruhi organ endokrin dengan menurunkan
sekresi FSH, dalam beberapa keadaan menghambat sekresi LH dan pada keadaan lain
meningkatkan LH.
Estrogen
meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus yang terdapat pada kelenjar mamae dan
merupakan hormon feminisme wanita terutama disebabkan hormon androgen. Kerja
estrogen pada uterus, vagina, dan beberapa jaringan lainnya menyangkut
interaksi dan reseptor protein dalam sitoplasma sel. Pengaruh terhadap organ
seksual, pembesaran ukuran tuba falopii, uterus, vagina, pengendapan lemak pada
mons veneris, dan labia mengawali pertumbuhan mamae. Kelenjar mamae berkembang
dan menghasilkan susu, tubuh berkembang dengan cepat, tumbuh rambut pada pubis
dan aksila serta kulit menjadi lembut.
2. Hormon
progesteron. Hormone ini dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta, yang
bertanggung jawab atas perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks
dan vagina. Progesteron juga memiliki pengaruh anti-estrogenik pada sel-sel
miometrium terhadap oksitosin dan aktivitas listrik spontan, miometrium
sementara meningkatkan potensial membrane serta bertanggung jawab meningkatkan
suhu basal tubuh pada saat ovulasi.
Efek
progesteron terhadap tuba falopii meningkatkan sekresi dan mukosa. Pada
kelenjar mamae meningkatkan perkembangan lobules dan alveolus kelenjar mamae,
keseimbangan elektrolit, peningkatan sekresi air dan natrium.
3. Follicle stimulating hormone (FSH).
Mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnya terus-menerus bertambah
sampai dewasa. FSH dibentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofise. Pembentukan
FSH ini akan berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dalam jumlah yang cukup,
suatu keadaan yang terjadi pada kehamilan.
4. Luteinizing hormone (LH).
LH bekerja sama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel
de Graaf. LH juga menyebabkan
penimbunan substansi dari progesteron dalam sel granulosa. Bila estrogen di
bentuk dalam jumlah yang cukup besar akan menyebabkan pengurangan produksi FSH
sedangkan produksi LH bertambah hingga tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH
dapat merangsang terjadinya ovulasi.
5. Prolaktin (luteotropin, LTH).
Hormon ini ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urin
wanita hamil, masa laktasi dan menopause dibentuk oleh sel alfa (asidofil) dari
lobus anterior kelenjar hipofise.
Fungsi
hormon ini adalah mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum kelenjar
hipofise, dirangsang dan diatur oleh pusat yang lebih tinggi hipotalamus untuk
menghasilkan gonadotrophin releasing
factor.
Estrogen
yang disekresi oleh ovarium adalah estrodial. Sebagian besar dibentuk oleh
jaringan perifer dari androgen yang disekresi ooeh sel ovarium. Estriol adalah
estrogen yang lemah, merupakan produksi eksidasi yang berasal dari estrodial
perubahan terjadi terutama walaupun efek estrogenic dan estreogen tidak dapat
diabaikan.
Progestin, yang
paling penting dari progestin adalah progesteron dan sebagian kecil progestin
yaitu hidroksi progesteron yang disekresi bersama dengan progesteron mempunyai
efek yang sama. Pada wanita normal progesterone juga disekresi dalam jumlah
cukup banyak selama akhir siklus ovarium dan progesteron juga disekresi oleh
plasenta selama kehamilan khususnya setelah kehamilan bulan keempat.
Estrogen
dan progesteron keduanya disintesis dalam ovarium teruatama dari kolesterol
yang berasal dari darah dalam jumlah kecil. Diperoleh dari asetil ko-enzim A,
membentuk inti steroid yang tepat. Selama sintesis progesteron dan hormon
kelamin pria (testosterone) akan disintesis pertamakali, baru kemudian fase
folikular dari siklus ovarium. Hampir semua testosterone dan sebagian
besarprogesteron diubah menjadi estrogen oleh sel-sel granulose. Selama fase
luteal dari siklus jauh lebih banyak progesterone yang dibentuk yang semuanya
akan diubah dalam plasma wanita oleh ovarium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar