Sabtu, 17 Mei 2014

KANKER SERVIKS (MULUT RAHIM)




Serviks merupakan bagian dari rahim. Sel kanker tumbuh di cerviks dan vagina. Karena itu dibicarakan terpisah dari kanker rahim. Rahim kaya dengan pembuluh darah. Pembuluh darah sekaligus mengurunng indung telur, serviks, dan vagina. Uterus juga kaya dengan jaringan kelenjar limphe yang merupakan penyaring infeksi dan sel perusak lain.
Dalam situasi normal, sel akan bertambah tua dan memproduksi sel baru. Tetapi pada kanker, sel membelah secara tidak terkendali dan tidak menjadi tua, kemudian mati seperti biasa. Apabila terjadi sel membelah secara tidak terkendali, terbentuklah tumor atau satu masa. Masa ini akan menginvasi jaringan daerah sekitarnya hingga sel jaringan sekitar ikut berubah fungsi, tidak normal lagi.
Ada dua jenis tumor, yaitu :
·        Tumor jinak
Tumor jenis ini tidak mengancam kehidupan penderita. Tumor ini tidak menyerang jaringan sekitar, dan bila tumor di angkat, biasanya tidak tumbuh kembali.
·        Tumor ganas
Tumor jenis ini disebut juga kanker. Sel-sel kanker berkembang dan membelah tanpa perintah dan keperluan. Sel-sel ini akan menyerang jaringan sekitarnya dan menyebar ke organ lain melalui aliran darah atau cairan limphe yang merupakan bagian dari rangkaian dari sistem kekebalan tubuh.

          Kanker serviks/kanker leher rahim adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir dengan perdarahan pada vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh. Deteksi yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan adalah dengan menggunakan tes Pap Smear. Di Negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insidem kanker leher  rahim yang invasive lebih dari 50%. Perawatan kanker jenis ini bisa berupa operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir.
          Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35 sampai 55 tahun. Data yang di dapat dari Yayasan Kanker Indonesia (tahun 2007) menyebutkan bahwa setiap tahunnya sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di seluruh duniia menderita kankerserviks. Beberapa data lain juga menyebutkan bahwa kanker serviks juga dapat muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Di Indonesia sendiri diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut.
        Dampak psikologis
          Dalam sebuah studi dilaporkan bahwa lebih dari 90% pasien secara bertahap mengalami perubahan positif setelah mengetahui status kankernya. Dan, sebagian lagi mengalami kekhawatiran bahkan ketakutan. Fakta di lapangan menyebutkan bahwa proses penyesuaian emosional pasien biasanya berjalan seiring dengan reaksi emosional yang di alaminya yang meliputi : tahapan pertama dimana pasien terkejut dan merasa tidak yakin, kemudian ada perasaan tertekan dimana disalurkan dalam bentuk kecemasan, kemarahan, dan protes. Tahapan kedua, muncul perasaan sedih. Dan tahapan ketiga, si pasien sudah mulai menyesuaikan diri da menerima kenyataan secara bertahap. Fakta di lapangan terungkap bahwa bayangan rasa sakit yang berkepanjangan saat menjalani pengobatan medis merupakan alasan sebagian pasien untuk memilih pengobatan alternative daripada pengobatan yang diberikan rumah sakit.
          Jumlah kejadian kanker rahim di Amerika sebanyak 10.500 perempuan didiagnosa mengidap kanker rahim dimana 3.900 orang diantaranya meninggal karena kanker rahim dalam satu tahun.
          Pada keadaan kanker, sel selaput lendir serviks mengadakan proliferasi (membelah dan tumbuh). Mulanya sel-sel membentuk susunan seperti bentuk kelenjar. Dengan permukaan seperti karet busa (spongiform) dan kaya dengan pembuluh darah.
          Kanker serviks merupakan keganasan nomor 3 paling sering dari alat kandungan dan menempati urutan ke 8 dari keganasan pada perempuan, di Amerika. Umur rata-rata perempuan yang terserang kanker serviks sekitar 50 tahun-an. Namun demikian pernah dilaporkan kasus kanker serviks terdiagnosa pada waktu perempuan tersebut sedang hamil atau baru saja selesai dari proses kehamilan.
          Kanker serviks penting di bicarakan dalam pembahasan penyakit menular seksual menular melalui hubungan seksual. Risiko kanker serviks termasuk:
·        Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
·        Banyaknya partner hubungan seksual
·        Risiko perempuan menderita kanker serviks akan semakin tinggi bila berhubungan seksual dengan lelaki yang pernah berhubungan seksual dengan perempuan yang menderita kanker serviks.
·        Infeksi Human Papiloma Virus
Infeksi virus Human Papiloma secara signifikan berkaitan dengan kanker serviks intraepitel dan kanker serviks yang sudah infasi.
·        Merokok juga dianggap akan mempertinggi risiko terjadinya kanker serviks (dr. Faisal Yatim, 2008-45)
Di ambil dari buku nya Elina Zakeeya, kanker mulut rahim berkembang secara perlahan-lahan sekitar 10 tahun. Bila diketahui dan diobati sejak dini, pengidapnya bisa sembuh sepenuhnya. Tetapi, banyak perempuan meninggal akibat kanker ini gara-gara ketidaktahuan mereka. Anda memiliki risiko lebih besar untuk mengidap kanker mulut rahim, bila :
·        Usia anda sudah lebih dari 35 tahun
·        Anda sudah mulai berhubungan seks di usia muda (beberapa tahun sesudah mulai mendapat haid/remaja)
·        Anda punya banyak pasangan seksual, atau pasangan anda punya banyak mitra seksual lain
·        Anda terkena penyakit yang menular lewat hubungan seks yang cukup sering, khususnya bisul/luka di genital
·        Anda positif mengidap HIV/AIDS
·        Anda perokok

a.  Keluhan dan Gejala
Pemeriksaan Pap Smear dapat untuk mengetahui adanya kanker serviks intraepitel (kanker baru berada di lapisan epitel = baru taraf permulaan).
Pada tahap permulaan kanker, sudah menimbulkan perdarahan melalui vagina, misalnya setelah melakukan koitus, atau perdarahan menstruasi lebih banyak atau timbul perdarahan menstruasi lebih sering, atau timbul perdarahan diantara siklus menstruasi.
Apabila kanker sudah berada pada stadium lebih lanjut, bisa terjadi perdarahan spontan dan nyeri pada rongga panggul. Keluhan dan gejala akibat bendungan kanker, penderita mengeluh penekanan pembuluh balik. Atau, gejala akibat tekanan pada persarafan, penderita mengeluh nyeri pada pinggang bagian bawah.

b.  Tanda-tanda pertumbuhan Kanker Mulut Rahim
Biasanya tidak ada tanda-tanda sedikitpun bila kanker itu belum terlanjur menyebar dan mengganas hingga sulit diberantas. Namun, seperti telah disebutkan bahwa ada tanda-tanda yang bisa di lacak lewat tes atau pemeriksaan organ-organ peranakan. Inilah sebabnya anda harus menjalani pemeriksaan secara teratur. Mintalah pemeriksaan organ-organ peranakan atau tes Pap bila muncul gejala-gejala ini :
·        Perdarahan abnormal dari vagina
·        Bau busuk dari vagina
·        Perdarahan sesudah berhubungan seks
(Elina Zakeeya, 2010-91)

c.   Stadium Pada Kanker Serviks
Stadium kanker merupakan faktor kunci yang menentukan pengobatan apa yang akan diambil. Biasangan pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa : gambaran radiologi, pemeriksaan seperti X-Ray, Computerized tomography (CT) Scan, atau MRI.
·        Stadium 0
Kanker noninvasive, kanker dini ini kecil dan hanya terbatas pada permukaan serviks
·        Stadium I
Kanker hanya terbatas pada serviks
·        Stadium II
Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus dan ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina
·        Stadium IV
Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih atau rektum, atau telah menyebar ke daerah lain di dalam tubuh, seperti paru-paru, hati atau tulang.

d.  Pencegahan
·        Penggunaan kondom bila berhubungan seks dapat mencegah penularan penyakit infeksi menular seperti Gonorrhoe, Chlamydia, sipilis, dan HIV/AIDS
·        Menghindari merokok, meringankan derajat kesehatan secara umum, dan mencegah CIN (Cervical Intraepitelial Neoplasia = pertumbuhan sel epitel ke arah ganas) dan kanker leher rahim.
(Faisal Yatim, 2008-57)
·        Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrining dan pemberian vaksinasi. Di Negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui Pap Smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak 3 kali, yaitu bulan ke nol, satu dan enam.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ0oL9DoZ79oFjengMB1fhx1DfT1FwMU48xo4oxVC0ZMW_FVrC_

Sumber :
Yatim Faisal. 2008. Penyakit Kandungan. Myoma, kanker rahim/leher rahim dan indung telur, kista, serta gangguan lainnya. Pustaka Populer Obor. Jakarta.

Zakeeya Elina. 2010. Panduan Lengkap Mengenal dan Mengatasi Penyakit Kandungan. Araska. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...