Serviks merupakan bagian dari rahim. Sel kanker
tumbuh di cerviks dan vagina. Karena itu dibicarakan terpisah dari kanker
rahim. Rahim kaya dengan pembuluh darah. Pembuluh darah sekaligus mengurunng
indung telur, serviks, dan vagina. Uterus juga kaya dengan jaringan kelenjar
limphe yang merupakan penyaring infeksi dan sel perusak lain.
Dalam situasi normal, sel akan bertambah
tua dan memproduksi sel baru. Tetapi pada kanker, sel membelah secara tidak
terkendali dan tidak menjadi tua, kemudian mati seperti biasa. Apabila terjadi
sel membelah secara tidak terkendali, terbentuklah tumor atau satu masa. Masa ini
akan menginvasi jaringan daerah sekitarnya hingga sel jaringan sekitar ikut
berubah fungsi, tidak normal lagi.
Ada dua jenis tumor, yaitu :
·
Tumor jinak
Tumor jenis ini tidak mengancam kehidupan penderita. Tumor ini
tidak menyerang jaringan sekitar, dan bila tumor di angkat, biasanya tidak
tumbuh kembali.
·
Tumor ganas
Tumor jenis ini disebut juga kanker. Sel-sel kanker
berkembang dan membelah tanpa perintah dan keperluan. Sel-sel ini akan
menyerang jaringan sekitarnya dan menyebar ke organ lain melalui aliran darah
atau cairan limphe yang merupakan bagian dari rangkaian dari sistem kekebalan
tubuh.
Kanker serviks/kanker
leher rahim adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh Human Papiloma
Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir
dengan perdarahan pada vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai
kanker memasuki stadium yang lebih jauh. Deteksi yang membuat kanker leher
rahim fokus pengamatan adalah dengan menggunakan tes Pap Smear. Di Negara berkembang,
penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insidem kanker
leher rahim yang invasive lebih dari
50%. Perawatan kanker jenis ini bisa berupa operasi pada stadium awal, dan
kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir.
Kanker serviks
cenderung muncul pada perempuan berusia 35 sampai 55 tahun. Data yang di dapat
dari Yayasan Kanker Indonesia (tahun 2007) menyebutkan bahwa setiap tahunnya
sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari
250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di seluruh duniia menderita
kankerserviks. Beberapa data lain juga menyebutkan bahwa kanker serviks juga
dapat muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Di Indonesia sendiri
diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20
perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Dampak psikologis
Dalam sebuah
studi dilaporkan bahwa lebih dari 90% pasien secara bertahap mengalami
perubahan positif setelah mengetahui status kankernya. Dan, sebagian lagi
mengalami kekhawatiran bahkan ketakutan. Fakta di lapangan menyebutkan bahwa
proses penyesuaian emosional pasien biasanya berjalan seiring dengan reaksi
emosional yang di alaminya yang meliputi : tahapan
pertama dimana pasien terkejut dan merasa tidak yakin, kemudian ada
perasaan tertekan dimana disalurkan dalam bentuk kecemasan, kemarahan, dan
protes. Tahapan kedua, muncul
perasaan sedih. Dan tahapan ketiga,
si pasien sudah mulai menyesuaikan diri da menerima kenyataan secara bertahap. Fakta
di lapangan terungkap bahwa bayangan rasa sakit yang berkepanjangan saat menjalani
pengobatan medis merupakan alasan sebagian pasien untuk memilih pengobatan alternative
daripada pengobatan yang diberikan rumah sakit.
Jumlah kejadian
kanker rahim di Amerika sebanyak 10.500 perempuan didiagnosa mengidap kanker
rahim dimana 3.900 orang diantaranya meninggal karena kanker rahim dalam satu
tahun.
Pada keadaan
kanker, sel selaput lendir serviks mengadakan proliferasi (membelah dan
tumbuh). Mulanya sel-sel membentuk susunan seperti bentuk kelenjar. Dengan permukaan
seperti karet busa (spongiform) dan kaya dengan pembuluh darah.
Kanker serviks
merupakan keganasan nomor 3 paling sering dari alat kandungan dan menempati
urutan ke 8 dari keganasan pada perempuan, di Amerika. Umur rata-rata perempuan
yang terserang kanker serviks sekitar 50 tahun-an. Namun demikian pernah
dilaporkan kasus kanker serviks terdiagnosa pada waktu perempuan tersebut
sedang hamil atau baru saja selesai dari proses kehamilan.
Kanker serviks
penting di bicarakan dalam pembahasan penyakit menular seksual menular melalui
hubungan seksual. Risiko kanker serviks termasuk:
·
Umur pertama kali
melakukan hubungan seksual
·
Banyaknya partner
hubungan seksual
·
Risiko perempuan
menderita kanker serviks akan semakin tinggi bila berhubungan seksual dengan
lelaki yang pernah berhubungan seksual dengan perempuan yang menderita kanker
serviks.
·
Infeksi Human Papiloma
Virus
Infeksi virus Human Papiloma secara signifikan berkaitan
dengan kanker serviks intraepitel dan kanker serviks yang sudah infasi.
·
Merokok juga dianggap
akan mempertinggi risiko terjadinya kanker serviks (dr. Faisal Yatim, 2008-45)
Di ambil dari buku nya Elina Zakeeya,
kanker mulut rahim berkembang secara perlahan-lahan sekitar 10 tahun. Bila diketahui
dan diobati sejak dini, pengidapnya bisa sembuh sepenuhnya. Tetapi, banyak
perempuan meninggal akibat kanker ini gara-gara ketidaktahuan mereka. Anda memiliki
risiko lebih besar untuk mengidap kanker mulut rahim, bila :
·
Usia anda sudah lebih
dari 35 tahun
·
Anda sudah mulai berhubungan
seks di usia muda (beberapa tahun sesudah mulai mendapat haid/remaja)
·
Anda punya banyak
pasangan seksual, atau pasangan anda punya banyak mitra seksual lain
·
Anda terkena penyakit
yang menular lewat hubungan seks yang cukup sering, khususnya bisul/luka di
genital
·
Anda positif mengidap
HIV/AIDS
·
Anda perokok
a. Keluhan dan Gejala
Pemeriksaan Pap Smear dapat
untuk mengetahui adanya kanker serviks intraepitel (kanker baru berada di
lapisan epitel = baru taraf permulaan).
Pada tahap permulaan kanker,
sudah menimbulkan perdarahan melalui vagina, misalnya setelah melakukan koitus,
atau perdarahan menstruasi lebih banyak atau timbul perdarahan menstruasi lebih
sering, atau timbul perdarahan diantara siklus menstruasi.
Apabila kanker sudah berada
pada stadium lebih lanjut, bisa terjadi perdarahan spontan dan nyeri pada
rongga panggul. Keluhan dan gejala akibat bendungan kanker, penderita mengeluh
penekanan pembuluh balik. Atau, gejala akibat tekanan pada persarafan,
penderita mengeluh nyeri pada pinggang bagian bawah.
b. Tanda-tanda pertumbuhan
Kanker Mulut Rahim
Biasanya tidak ada tanda-tanda sedikitpun
bila kanker itu belum terlanjur menyebar dan mengganas hingga sulit diberantas.
Namun, seperti telah disebutkan bahwa ada tanda-tanda yang bisa di lacak lewat
tes atau pemeriksaan organ-organ peranakan. Inilah sebabnya anda harus
menjalani pemeriksaan secara teratur. Mintalah pemeriksaan organ-organ
peranakan atau tes Pap bila muncul gejala-gejala ini :
·
Perdarahan abnormal dari
vagina
·
Bau busuk dari vagina
·
Perdarahan sesudah
berhubungan seks
(Elina Zakeeya, 2010-91)
c. Stadium Pada Kanker
Serviks
Stadium kanker merupakan faktor kunci yang menentukan
pengobatan apa yang akan diambil. Biasangan pemeriksaan yang dilakukan dapat
berupa : gambaran radiologi, pemeriksaan seperti X-Ray, Computerized tomography (CT) Scan, atau MRI.
·
Stadium 0
Kanker noninvasive, kanker dini ini kecil dan hanya terbatas
pada permukaan serviks
·
Stadium I
Kanker hanya terbatas pada serviks
·
Stadium II
Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus dan ke
dinding pelvis atau bagian bawah vagina
·
Stadium IV
Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat,
seperti kandung kemih atau rektum, atau telah menyebar ke daerah lain di dalam
tubuh, seperti paru-paru, hati atau tulang.
d. Pencegahan
·
Penggunaan kondom bila
berhubungan seks dapat mencegah penularan penyakit infeksi menular seperti
Gonorrhoe, Chlamydia, sipilis, dan HIV/AIDS
·
Menghindari merokok, meringankan
derajat kesehatan secara umum, dan mencegah CIN (Cervical Intraepitelial
Neoplasia = pertumbuhan sel epitel ke arah ganas) dan kanker leher rahim.
(Faisal Yatim, 2008-57)
·
Pencegahan terhadap
kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrining dan pemberian vaksinasi.
Di Negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya
program deteksi dini melalui Pap Smear. Vaksin HPV akan diberikan pada
perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak 3 kali, yaitu bulan
ke nol, satu dan enam.
Sumber :
Yatim Faisal. 2008. Penyakit
Kandungan. Myoma, kanker rahim/leher rahim dan indung telur, kista, serta
gangguan lainnya. Pustaka Populer Obor. Jakarta.
Zakeeya Elina. 2010. Panduan
Lengkap Mengenal dan Mengatasi Penyakit Kandungan. Araska. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar