Senin, 19 Mei 2014

ABORTUS




Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup di luar rahim (belum viable);  dengan kriteria usia kehamilan <20 minggu atau berat janin <500 gr.
macam-macam Abortus
1.       Abortus imminens (sinonim : threatened abortion, abortus mengancam)
Ialah : Proses awal dari suatu keguguran, yang ditandai dengan perdarahan pervaginam, sementara ostium uteri eksternum masih tertutup dan janin masih baik intrauterine.
2.       Abortus incipiens (sinonim: inevitable abortion, abortus sedang berlangsung)
Ialah; proses abortus yang sedang berlangsung dan tidak lagi dapat dicegah, ditandai dengan terbukanya ostium uteri eksternum, selain perdarahan.





3.      Abortus inkompletus
Ialah : proses abortus dimana sebagian hasil konsepsi telah keluar melalui jalan lahir.
4.      Abortus kompletus
Ialah : proses abortus dimana keseluruhan hasil konsepsi telah keluar melalui jalan lahir.
5.      Missed abortion
Ialah : berakhirnya suatu kehamilan sebelum 20 minggu, namun keseluruhan hasil konsepsi itu tertahan dalam uterus selama 6 minggu atau lebih.
6.      Abortus habitualis
Ialah : abortus yang terjadi tiga kali berturut-turut atau lebih oleh sebab apapun.
7.       Abortus infeksious
Ialah : suatu abortus yang telah disertai komplikasi berupa infeksi, baik yang diperoleh dari luar RS maupun yang terjadi setelah tindakan di RS.
8.      Septic abortion
Ialah : suatu komplikasi lebih jauh daripada abortus infeksious, dimana pasien telah masuk dalam keadaan sepsis akibat infeksi tersebut. Angka kematian akibat septic abortion ini cukup tinggi (sekitar 60%).

KRITERIA DIAGNOSIS
1.       Adanya terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu
2.       Perdarahan pervaginam, dapat pula disertai jaringan.
3.      Rasa nyeri atau kram, terutama di daerah supra simfisis.
4.      Diagnosis abortus imminens ditegakkan dengan terjadinya perdarahan pada wanita hamil kurang dari 20 minggu, kadang disertai rasa mules, uterus membesar sebagaimana usia kehamilan, serviks dijumpai tidak membuka dan tes kehamilan hasilnya (+)/positif.
5.      Abortus incipiens apabila dijumpai ostium dalam keadaan terbuka, dengan hasil konsepsi masih terdapat dalam uterus.
6.      Abortus inkompletus jika sebagian hasil konsepsi telah keluar, namun sebagian masih tertinggal intra uterus. Ostium uteri aksternum dijumpai terbuka, kadang-kadang teraba adanya jaringan atau bahkan kadang menonjol di ostium.
7.      Abortus kompletus apabila keseluruhan jaringan hasil konsepsi telah keluar secara lengkap.
8.      Missed abortion biasanya ditandai dengan adanya pengecilan ukuran uterus hamil, oleh karena itu seringkali diagnosis ditegakkan setelah melalui beberapa kali pemeriksaan serial. Sering kali Missed abortion didahului dengan abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau telah diobati.
9.      Abortus infeksious bila telah terlihat tanda-tanda infeksi, yakni kenaikan suhu tubuh (>38o C), kenaikan angka leukosit (WBC) dan discharge berbau pervaginam.
10.   Septic abortion bila ditandai dengan tanda-tanda sepsis, seperti nadi cepat dan lemah, syok dan penurunan kesadaran.

DIAGNOSIS BANDING
·         Abortus kompletus
·         Abortus inkompletus
·         Abortus incipiens
·         Abortus imminens
·         Missed abortion
·         Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang ini diperlukan dalam keadaan abortus imminens, abortus habitualis serta missed abortion:
1.       Pemeriksaan ultrasonografi atau Doppler untuk menentukan apakah janin masih hidup atau tidak, serta menentukan prognosis
2.       Pemeriksaan kadar fibrinogen pada missed abortion.
3.      Tes kehamilan

Pemeriksaan-pemeriksaan lain sesuai dengan keadaan dan diagnosis pasien.
Sumber :
Achadiat Chrisdiono. 2003. PROSEDUR TETAP OBSTETRI DAN GINEKOLOGI.  EGC. Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...