Selasa, 04 Maret 2014

PENGARUH ORGASME PADA PEREMPUAN TERHADAP JENIS KELAMIN ANAK



PENGARUH ORGASME PADA PEREMPUAN TERHADAP JENIS KELAMIN ANAK
Pada dasarnya kondisi rahim adalah netral, sedangkan vagina karena letaknya yang dalam dan lembab, maka cenderung asam. Kondisi vagina yang asam berfungsi untuk melindunngi sel telur dan organ reproduksi perempuan dari serangan berbagai bakteri dan penyakit. Lingkungan vagina akan menjadi basa pada saat puncak masa subur, ovulasi, dan beberapa hari setelah ovulasi. Setelah itu kembali menjadi asam.
A.      Pengaruh Apabila Wanita Mencapai Orgasme





Pada saat seorang wanita mencapai orgasme, maka vagina akan mengeluarkan cairan kental mirip sperma yang disebut semen. Cairan ini bersifat basa atau alkali yang berfungsi sebagai pelumas dan katalisator yang dapat mengubah kondisi lingkungan vagina dari asam menjadi basa.
Pasangan suami istri yang menginginkan anak laki-laki harus merekayasa kondisi basa ini dengan mengusahakan agar istri mencapai orgasme dalam setiap berhubungan intim. Kondisi ini sangat menguntungkan sperma Y (pembawa unsur kelamin laki-laki)  dalam usahanya membuahi sel telur, sehingga anak yang lahir dari hubungan intim semacam ini cenderung berjenis kelamin laki-laki.

B.       Pengaruh Jika Wanita Tidak Mencapai Orgasme
Bila seorang wanita tidak mengalami orgasme pada waktu berhubungan intim, maka tidak terjadi perubahan kondisi lingkungan vagina, karena cairan semen yang berfungsi sebagai katalisator yang merubah kondisi lingkungan vagina tidak keluar. Artinya, kondisi lingkungan vagina tetap asam. Kondisi ini hanya memungkinkan bagi kromosoom X sebagai pembawa unsur kelamin perempuan untuk bertahan hidup. Sementara itu, kemungkinan besar kromosom Y sebagai pembawa unsur kelamin laki-laki akan mati di tengah perjalanan karena tak tahan pada suasana vagina yang asam.
Jadi bila dalam setiap berhubungan intim si pria tidak bisa membuat wanita orgasme lebih dahulu, maka tidak ada perubahan kondisi rahim atau tetap asam, umumnya anak yang lahir dari hubungan seperti ini cenderung perempuan.

Ketika seorang wanita orgasme akan menghasilkan enzim yang mengandung zat semen seperti sperma yang bisa mengubah kondisi lingkungan rahim dari asam menjadi basa. Hal ini menguntungkan kromosom Y (unsur laki-laki).
Wanita yang tidak mengalami orgasme, kondisi rahimnya tetap asam. Kondisi asam sangat menguntungkan sperma X sebagai unsur pembawa sifat perempuan.



Referensi :
Surya Gunawan. 2010. Mau Anak Laki-laki atau Perempuan?  Bisa Diatur. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...