Senin, 31 Juli 2017

MOLA HIDATIDOSA (KEHAMILAN ANGGUR)

MOLA HIDATIDOSA











Definisi
Kehamilan mola adalah suatu kehamilan yang ditandai dengan hasil konsepsi yang tidak berkembang menjadi embrio setelah fertilisasi, namun terjadi proliferasi dari vili korialis disertai dengan degenerasi hidropik. Uterus menlunak dan berkambang lebih cepat dari usia gestasi normal, tidak dijumpai adanya janin, dan kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur.
Jonjot-jonjot korion yang tumbuh berganda erupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan sehingga sering disebut hamil anggur atau mata ikan. Kelainan ini merupakan neoplasma trofoblas yang jinak.

Etiologi
Penyebab pasti kehamilan mola hidatidosa tidak diketahui. Faktor-faktor penyebab kehamilan ini meliputi;
1.   Ovum: ovum sudah patologis sehingga mati, namun terlambat dikeluarkan,
2.    Imunoselektif dari trofoblas,
3.    Keadaan sosio-ekonomi yang rendah,
4.    Paritas tinggi,
5.    Kekurangan protein,
6.    Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas.

Patologi
 Jonjot-jonjot korion yang tumbuh berganda dan mengandung cairan merupakan kista-kista kecil seperti anggur. Biasanya di dalamnya tidak berisi embrio. Secara hispatologik, kadang-kadang ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal. Selain itu, dapat terjadi kehamilan ganda mola, yaitu satu janin tumbuh dan yang lainnya menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola yang besarnya bervariasi, mulai dari yang kecil sampai berdiameter lebih dari 1 cm. Mola parsialis diketahui jika dijumpai janin dan gelembung-gelembung mola.
Secara mikroskopik, terlihat trias yang mencakup:
1.      Proliferasi dari trofoblas
2.    Degenerasi hidropik dari stroma vili dan kesembapan
3.    Terlambat atau hilangnya pembuluh darah dan stroma.
Sel-sel langans tampak seperti sel prolidral dengan inti terang dan adanya sel sinsial giantik. Pada kasus mola, banyak kita jumpai ovarium dengan kista lutein ganda berdiameter 10 cm atau lebih. Kista lutein akan berangsur-angsur mengecil, kemudian hilang setelah mola hidatidosa sembuh.

Diagnosa dan Gejala
1.      Anamnesis/keluhan
·       Terdapat gejala-gejala hamil muda yang kadang-kadang lebih nyata dari kehamilan biasa,
·       Kadangkala terdapat tanda toksemia gravidarum,
·       Terdapat perdarahan sedikit atau banyak, tidak teratur, warna tengguli tua atau kecokelatan seperti bumbu rujak.
·       Pembesaran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan (lebih besar) dengan tua kehamilan yang seharusnya,
·       Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu ada), yang merupakan diagnosis pasti.
2.    Inspeksi
·       Muka dan kadang-kadang badan kelihatan pucat kekuningan yang disebut dengan muka mola (mola face),
·       Jika gelembung mola sudah keluar, dapat dilihat jelas.
3.    Palpasi
·       Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, terasa lembek.
·       Tidak teraba bagian-bagian janin dan ballotemen, juga gerakan janin.
·       Adanya fenomena harmonica, yaitu darah dan gelembung mola keluar dan fundus uteri turun, lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru.
4.    Auskultasi
·       Tidak terdengar denyut jantung janin
·       Terdengar bising dan bunyi khas.
5.    Reaksi kehamilan: karena kadar HCG tinggi maka uji biologik dan uji imunologik akan positif setelah pengenceran.
6.    Pemeriksaan dalam
·       Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian-bagian janin, terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis serbikalis dan vagina serta evaluasi keadaan serviks.
·       Uji sonde: sonde dimasukkan pelan-pelan dan hati-hati ke dalam kanalis servikaslis dan kavum uteri. Jika tidak ada tahanan, sonde diputar serta ditarik sedikit. Jika ada tahanan, kemungkinan mola.
7.    Foto rontgen abdomen: tidak terlihat tulang-tulang janin (pada kehamilan 3-4 bulan).
8.    Arteriogram khusus pelvik.
9.    USG pada mola akan kelihatan bayangan badai salju dan tidak terlihat janin.

Diagnosis Banding
1.      Kehamilan ganda
2.    Hidramnion
3.    Abortus

Komplikasi
1. Perdarahan hebat sampai syok, yang jika tidak segera ditangani dapat berakibat fatal.
2.    Perdarahan berulang-ulang dapat menyebabkan anemia.
3.    Infeksi sekunder
4.    Perforasi karena keganasan tindakan
5. Menjadi ganas pada kira-kira 18-20% kasus, yang akan menjadi mola destruensatau koriokarsinoma.

Daftar pustaka:

Yulaikhah Lily. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Greek Mythology (Curcol Edition*)

Hae, Guys... Did you ever heard about Greek Mythology before? To be honest, I’m never heard it before. Till someone that I follo...