Definisi
Kehamilan mola adalah suatu kehamilan yang ditandai dengan hasil konsepsi
yang tidak berkembang menjadi embrio setelah fertilisasi, namun terjadi
proliferasi dari vili korialis disertai dengan degenerasi hidropik. Uterus menlunak
dan berkambang lebih cepat dari usia gestasi normal, tidak dijumpai adanya
janin, dan kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah
anggur.
Jonjot-jonjot korion yang tumbuh berganda erupa gelembung-gelembung kecil
yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan
sehingga sering disebut hamil anggur atau mata ikan. Kelainan ini merupakan
neoplasma trofoblas yang jinak.
Etiologi
Penyebab pasti kehamilan mola hidatidosa tidak diketahui. Faktor-faktor
penyebab kehamilan ini meliputi;
1. Ovum: ovum sudah patologis sehingga mati, namun terlambat
dikeluarkan,
2.
Imunoselektif dari trofoblas,
3.
Keadaan sosio-ekonomi yang rendah,
4.
Paritas tinggi,
5.
Kekurangan protein,
6.
Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas.
Patologi
Jonjot-jonjot korion yang tumbuh
berganda dan mengandung cairan merupakan kista-kista kecil seperti anggur. Biasanya
di dalamnya tidak berisi embrio. Secara hispatologik, kadang-kadang ditemukan
jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal. Selain itu, dapat terjadi
kehamilan ganda mola, yaitu satu janin tumbuh dan yang lainnya menjadi mola
hidatidosa. Gelembung mola yang besarnya bervariasi, mulai dari yang kecil
sampai berdiameter lebih dari 1 cm. Mola parsialis diketahui jika dijumpai
janin dan gelembung-gelembung mola.
Secara mikroskopik, terlihat trias yang mencakup:
1.
Proliferasi dari trofoblas
2.
Degenerasi hidropik dari stroma vili dan kesembapan
3.
Terlambat atau hilangnya pembuluh darah dan stroma.
Sel-sel langans tampak seperti sel prolidral dengan inti terang dan adanya
sel sinsial giantik. Pada kasus mola, banyak kita jumpai ovarium dengan kista
lutein ganda berdiameter 10 cm atau lebih. Kista lutein akan berangsur-angsur
mengecil, kemudian hilang setelah mola hidatidosa sembuh.
Diagnosa dan Gejala
1.
Anamnesis/keluhan
·
Terdapat gejala-gejala hamil muda yang kadang-kadang lebih
nyata dari kehamilan biasa,
·
Kadangkala terdapat tanda toksemia gravidarum,
·
Terdapat perdarahan sedikit atau banyak, tidak teratur,
warna tengguli tua atau kecokelatan seperti bumbu rujak.
·
Pembesaran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan
(lebih besar) dengan tua kehamilan yang seharusnya,
·
Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan
(tidak selalu ada), yang merupakan diagnosis pasti.
2.
Inspeksi
·
Muka dan kadang-kadang badan kelihatan pucat kekuningan
yang disebut dengan muka mola (mola face),
·
Jika gelembung mola sudah keluar, dapat dilihat jelas.
3.
Palpasi
·
Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan,
terasa lembek.
·
Tidak teraba bagian-bagian janin dan ballotemen, juga
gerakan janin.
·
Adanya fenomena harmonica, yaitu darah dan gelembung mola
keluar dan fundus uteri turun, lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru.
4.
Auskultasi
·
Tidak terdengar denyut jantung janin
·
Terdengar bising dan bunyi khas.
5.
Reaksi kehamilan: karena kadar HCG tinggi maka uji
biologik dan uji imunologik akan positif setelah pengenceran.
6.
Pemeriksaan dalam
·
Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada
bagian-bagian janin, terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis serbikalis
dan vagina serta evaluasi keadaan serviks.
·
Uji sonde: sonde dimasukkan pelan-pelan dan hati-hati ke
dalam kanalis servikaslis dan kavum uteri. Jika tidak ada tahanan, sonde
diputar serta ditarik sedikit. Jika ada tahanan, kemungkinan mola.
7.
Foto rontgen abdomen: tidak terlihat tulang-tulang janin
(pada kehamilan 3-4 bulan).
8.
Arteriogram khusus pelvik.
9.
USG pada mola akan kelihatan bayangan badai salju dan
tidak terlihat janin.
Diagnosis Banding
1.
Kehamilan ganda
2.
Hidramnion
3.
Abortus
Komplikasi
1. Perdarahan hebat sampai syok, yang jika tidak segera
ditangani dapat berakibat fatal.
2.
Perdarahan berulang-ulang dapat menyebabkan anemia.
3.
Infeksi sekunder
4.
Perforasi karena keganasan tindakan
5. Menjadi ganas pada kira-kira 18-20% kasus, yang akan
menjadi mola destruensatau koriokarsinoma.
Daftar pustaka:
Yulaikhah Lily. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar